RSS

Sistem kadang berjalan apa adanya, kita tak pernah terpikir untuk mengubahnya. Sistem adalah sesuatu yang membantu, pembantu yang berkuasa. Dunia adalah sistem itu. Sejenak berpikir kritis, dunia yang kelam perlahan beranjak estetis.

Berkaca Terhadap Jati Diri

           Hidup itu penuh dengan pilihan. Dimulai saat kita masih kecil, kita akan diberi pilihan berlatih berjalan atau langsung berlari. Beranjak dewasa, kita menemui pilihan tentang sekolah. Sekolah favorit, sekolah bagus, atau sekolah rakyat. Tak dapat dipungkiri semua pilihan dalam hidup perlu sebuah pertimbangan untuk menentukan. Pertimbangan berdasar kemampuan, prioritas, juga perkiraan hasil.
         Hal pilih-memilih terus berlanjut hingga kita tiba di jenjang/tingkat yang disebut Mahasiswa. Embel-embel kata "Maha" di depan kata "Siswa" menunjukkan betapa di-"agung"-kannya kita sebagai agent of change. Rakyat secara tidak langsung bergantung pada Mahasiswa untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik berdasar apa yang didapat selama duduk di bangku kuliah.
           Beban di pundak Mahasiswa sebagai agent of change ini terkadang diartikan lain. Fungsi Mahasiswa ini sering diartikan dapat ilmu sebanyak-banyaknya dengan waktu sesingkat-singkatnya. Mahasiswa sering berpikir bahwa nilai bagus adalah mutlak. Apapun cara dianggap pantas untuk mencapai tujuan itu. Seperti menganggap Mahasiswa hanya Kuliah-Makan-Pulang-Belajar-Tidur. Pragmatis mungkin kata yang tepat. Sifat ini cenderung self-oriented karena tujuan yang ada di depannya harus dicapai walau mengorbankan orang lain.
              Di sisi lain, Mahasiswa mempunyai sebuah pegangan atau sering disebut idealisme. Semua dianggap harus sesuai dengan pemikirannya, semua harus sesuai jalurnya. Apapun yang menyimpang akan dianggap salah. Tak dapat dipungkiri, kini idealisme dan pragmatisme sering tercampur aduk sehingga jika ditelaah kita sendiri pun bingung apa yang diharapkan Mahasiswa.
            Seperti contoh Pemira (Pemilihan Raya Mahasiswa) di salah satu universitas di Jogja beberapa bulan yang lalu. Pemira dianggap sebagai jalan tercepat untuk mendapatkan seorang pemimpin. Alasan yang ada adalah struktur masyarakat yang seperti ini kurang mendukung untuk diadakannya sebuah musyawarah. Ya, dapat dianggap ini adalah sebuah pragmatisme. Sedangkan di dalam diri Mahasiswa tentu masih terbersit jiwa untuk membangun Indonesia berdasarkan karakter maupun jati diri bangsa. Seperti yang kita tahu bahwa karakter bangsa adalah tercermin di sila ke-4 Pancasila, "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan". Idealisme Pancasila yang tak akan terlupakan, bahkan oleh Mahasiswa itu sendiri. Tak dapat dielakkan Pemira memunculkan aura persaingan hingga terkadang saling menjatuhkan dengan black campaign.
           Jadi, manakah sebenarnya sosok Mahasiswa kini? Idealis atau cenderung pragmatis? Melihat contoh di atas, pragmatisme dapat diatasi dengan musyawarah. Dimulai dari tingkat terbawah, misal perwakilan prodi atau jurusan, dilanjutkan hingga ke tingkat perwakilan paling atas, universitas. Butuh waktu lama? Pasti. Tapi inilah cara jika idealisme harus tetap dipertahankan. Di sini Indonesia, karakter bangsa timur yang wajib dijunjung.
            Menjadi idealis atau pragmatis itu pilihan. Kembali lagi harus dengan pertimbangan kemampuan, prioritas, serta perkiraan hasil. Secara sederhana, idealis adalah plan oriented, sedangkan pragmatis adalah easy going. Idealis yang harus sesuai jalur yang ditentukan, di luar itu adalah salah. Pragmatis yang nyaman dengan dirinya sendiri, cenderung tak peduli dengan orang lain.
               Bangsa Indonesia adalah bangsa yang mau menerima budaya luar namun tak meninggalkan budaya sendiri. Jati diri bangsa adalah kesederhanaan sesuai norma yang ada. Idealis dan pragmatis telah berbaur dalam kehidupan sehari-hari. Banyak penjelasan tentang sosok idealis dan pragmatis, terutama di ECC UGM. Bagaimanapun itu, jadilah kita sesuai jati diri kita. Manapun pilihan yang diambil, berkacalah terhadap jati diri kita.
           
Baca SelengkapnyaBerkaca Terhadap Jati Diri

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Superhero Logic, SuperherWOW

          Kembali ke tempat ini. Setelah setengah tahun hilang dari dunia nge-blog, akhirnya bisa kembali lagi. Kayaknya perlu berbenah nich, perlu atur waktu buat nulis lagi. Sarang laba-laba mulai muncul di otakku setelah lama nggak nulis. Ngomong-ngomong tentang sarang laba-laba, jadi pengen mengulang apa yang pernah aku twit di @fbi_1412 lagi dech. Twit GJ lebih dari setahun yang lalu tentang logika para superhero dunia barat :p Ini mereka:

  • Spiderman adalah manusia laba-laba. Jaring bakal keluar dari pantat laba-laba. Tapi kenapa Spiderman jaringnya keluar dari tangan? Untuk men-"sopan"-kan penampilan? It's okay #superherWOW
  • Tahu kan superhero yang nggak pakai topeng? Tepat, Superman. Satu hal yang pasti ditanyakan dari dulu hingga sekarang, kenapa pakai celana dalam di luar? :D Seni mungkin. Satu lagi, meski nggak pakai topeng, tapi identitasnya nggak ketahuan. Bagaimana bisa? Entahlah #superherWOW
  • Manusia serigala atau Werewolf cuma ada saat bulan purnama. Perubahannya menjadi serigala ditandai dengan munculnya bulu lebat di tubuhnya. Jangan-jangan karena gaya tarik bulan purnama yang kuat bulu-bulunya tertarik keluar dari tubuhnya hingga jadi Werewolf #superherWOW
  • Pelari tercepat di dunia, Flash. Lihat betapa cepatnya dia berlari. Tapi yang patut diperhatikan saat dia berbelok. Menurut hukum Fisika, saat dia berbelok dengan kecepatan super, harusnya dia bakal keluar jalur, tersungkur #superherWOW
  • Pengendara sepeda motor? Ya, dia Ghost Rider. Tubuh dan sepeda motornya terbakar. Mungkin si pengendara memang hantu, tapi masak ada motor hantu. Motornya juga nggak terbakar, bannya nggak meleleh #superherWOW
  • Batman, superhero kaya. Lihat saja mobilnya, keren dan canggih. Yang patut jadi pertanyaan, dia nggak bisa terbang tapi pakai jubah di belakang. Beda dengan Superman yang bisa terbang, pakai jubah itu wajar (biar keren, mungkin). Namanya juga Bat (kelelawar). Jangan-jangan dia keluar malam karena malu karena nggak bisa terbang #superherWOW
  • Captain America, adanya cuma di Amerika. Kalau tiap negara punya kapten, di Jepang ada Captain Tsubasa lho :p #superherWOW
  • Superhero hijau? Bukan Kolor Ijo lho. Superhero yang muncul karena kecelakaan laboratorium, Hulk. Dia sebenarnya hanya manusia biasa, tapi saat marah dia akan berubah menjadi besar dan buas. Tiap dia berubah, aku pasti tersenyum. Baju dan semua yang melekat di tubuhnya sobek, tapi kenapa celananya nggak? Elastiskah? #superherWOW
          
    Mungkin itu hanya beberapa superhero yang menurutku di luar logika. Tapi secara keseluruhan, patut diacungi jempol dalam hal kreativitas. Aku tetap menikmati film-filmnya, meski sering senyum-senyum sendiri :D Superhero barat mungkin memang keren, tapi kita jangan lupa dengan superhero kita sendiri yang nggak kalah WOW.
Baca SelengkapnyaSuperhero Logic, SuperherWOW

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS