RSS

Sistem kadang berjalan apa adanya, kita tak pernah terpikir untuk mengubahnya. Sistem adalah sesuatu yang membantu, pembantu yang berkuasa. Dunia adalah sistem itu. Sejenak berpikir kritis, dunia yang kelam perlahan beranjak estetis.

Andai Saja

© katamutiara.me
Pernahkah kamu temui sisipan sindiran lewat seuntai pesan, satir lembut bernada getir, atau simbolisasi pujaan dalam bait puisi? Bukan di dunia nyata, bukan di dunia yang nyatanya sangat damai sejahtera. Ini tentang dunia maya, dunia terbalik yang gaduh, riuh, dan tak acuh. Dunia penuh sindiran, satir, dan simbolisasi. Dunia dengan satu kalimat bijak, “Tak ada yang lebih benar selain golonganku”.

Andai saja Facebook tak ada, andai saja Mark tak terpikir untuk coding produk ini, mungkin saja perang foto tak ada juga. Tak akan pernah ada status saling sindir antarpendukung, tak ada juga makian serta cercaan yang saling mengisi linimasa.

Andai saja Twitter tak ada, andai saja “burung biru” itu lepas terbang, mungkin saja 140 karakter saling serang tak pernah ada juga. Tak akan pernah ada tweetwar seru hingga flooding, tak ada juga hashtag sekadar sindir, serta tak akan pernah ada hashtag spesifik ditambah mention yang saling tindih di linimasa.

Andai saja portal berita online dan media lain tak pernah ada, mungkin saja black campaign tak pernah muncul. Tak ada saling gugat, saling tuduh, juga saling hasut. Mungkin semua tampak damai tanpa kehadiran media.

Andai saja. Andai saja masalah sosial tak dibawa ke dunia maya, tentu tenggang rasa akan terus terpelihara. Andai saja masalah agama tak dibawa ke dunia maya, tentu toleransi akan langgeng terjaga. Andai saja masalah golongan tak dibawa ke dunia maya, tentu kebencian tak akan nyata. Andai saja tak ada dunia maya, tentu kehidupan akan lebih tertata. Andai saja tak ada kehidupan, tentu saja tulisan ini tak akan pernah ada.

Baca SelengkapnyaAndai Saja

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

[Cerita Mini] Misteri Gadis Bergaun Putih

© mefist0.blogspot.com
Dia seorang gadis kecil. Aku perkirakan umurnya sekitar 5-6 tahun, bergaun terusan warna putih bersih. Sudah tiga hari aku melihatnya berdiri bersandar kepada batu besar di tepi jalan. Kepalanya selalu menunduk saat aku melihatnya dari seberang jalan. Dia seperti sedang menunggu. Aneh, dia selalu di sana saat senja mulai hilang, saat aku pulang dari tempatku mengadu nasib. Aku tak mengenalnya, karena memang aku baru tiga hari di kota tempat tinggal pamanku ini. Ingin kusapa dia, tapi aku ragu. Ada rasa aneh yang menahanku untuk melakukannya. Bahkan, orang yang melintas pun seakan tak acuh dengan sosoknya.

Hari ini senja keempatku. Dalam perjalanan pulang, aku teringat cerita paman tadi malam. Saat aku bertanya tentang gadis kecil itu, paman bercerita tentang peristiwa setahun lalu. Sebuah mobil lepas kendali, lalu menabrak batu besar tempat gadis kecil itu bersandar, tepat saat senja mulai hilang. Gadis kecil itu, saat itu sedang menunggu ibunya datang menjemput. Dia sedang bersandar di batu sambil berharap sang ibu segera datang. Malang memang tak dapat ditolak, sang ibu yang baru tiba, melihat gadis kecil itu tertabrak mobil. Gaun putihnya bersimbah darah.

Beberapa meter lagi, aku akan melewati batu besar itu. Dari jauh aku sudah melihat gadis kecil itu, yang kini gaun putihnya bermotif bercak merah tua. Tepat saat aku di seberangnya, gadis kecil itu tak lagi menunduk. Dia menatapku. Dia tersenyum, seakan berkata, “Kau sudah tahu tentangku ya?”.

Baca Selengkapnya[Cerita Mini] Misteri Gadis Bergaun Putih

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kenapa Kau Menghindariku?

© www.hetanews.com
Jalan-jalan sore sendirian memang cara paling asyik memecah suntuk. Apalagi setelah hujan reda, aroma petrichor yang khas cukup ampuh membuka memori lama. Cuci mata keliling kompleks, lirik kanan-kiri mengamati sekitar. Tunggu dulu, di ujung sana tampak seseorang yang kukenal berjalan mendekat. Ya, aku sangat mengenalnya. Tapi, kenapa dia tiba-tiba berbalik arah? Apakah ada yang ketinggalan? Atau dia menghindariku? Ah, tak mungkin dia menghindar. Tapi kalau benar dia menghindariku, karena apa? Hmm, mungkin 5 alasan ini jawaban kenapa dia--atau seseorang yang lain--menghindari pertemuan denganku.

MALU
Rasa malu bisa muncul karena banyak sebab, salah satunya adalah ketahuan pernah melakukan kesalahan atau hal yang tak tepat. Mungkin itu adalah kesalahan kecil, tapi bagi beberapa orang, itu adalah masalah besar, seperti diingatkan oleh gebetan tentang sisa nasi yang menempel di pipi, kepeleset di depan kelas, kesandung saat sedang memimpin upacara, atau salah menggandeng tangan orang.
Ah, kalau dia menghindariku karena malu, apa yang pernah dia lakukan? Apa dia pernah melakukan hal aneh di depanku?

TAKUT
Ketakutan saat bertemu seseorang, itu sering aku alami, terutama bertemu orang yang baru dikenal. Bisa saja dia galak, bisa saja dia judes, bisa saja dia emosional, bisa saja yang lain, itu beberapa yang terkadang aku takutkan. Tapi ketakutan terbesar adalah saat aku punya kesalahan kepada orang lain dan belum minta maaf. Mau bertemu orang itu rasanya panas-dingin, pikiran tak bisa fokus, dan badan gemetaran, persis saat mau bertemu dosen pembimbing. Mau tak mau, harus dipaksakan bertemu. Atau jika masih tak mampu bertemu, ya menghindar saja.
Tunggu, apa dia menghindariku karena kesalahannya waktu itu? Tapi kan dia sudah minta maaf.

BENCI
Benci tapi rindu? Bukan. Ini bukan tentang lagu. Orang yang benci denganku terkadang menghindariku. Benci itu banyak sebabnya. Bisa karena iri dengan prestasi, kesalahan berat di masa lalu, atau bisa juga karena persaingan (bisnis, asmara, atau akademik). Walau aku tak tahu alasan pastinya, tapi aku yakin setiap orang punya haters. Dan karena benci jugalah, terkadang seseorang tak mau melihat wajah orang yang dibencinya, walau cuma sebutir jerawat di pipi. Bahkan, mendengar atau menyebut namanya adalah hal yang jijik.
Maybe you hate him/her, but don’t be a hater.
Jangan-jangan dia menghindariku karena kebenciannya padaku? Tapi benci karena apa?

TIDAK TAHU (TIDAK KENAL)
Ini sering terjadi. Pernah aku tanya kepada teman, “Kok kemarin aku sapa, kamu diam saja?”. Dia menjawab, “Oh maaf, kemarin aku nggak tahu ada kamu.”. Ya, dia menghindar bisa jadi karena tak tahu kehadiranku. Bisa juga karena dia lupa pernah bertemu denganku. Nah dalam kasus ini, aku sok PD karena menganggap dia kenal aku, padahal dia bingung dan bertanya “Maaf, Anda siapa?”. Alasan kenapa terkadang orang menghindar saat akan berpapasan dengan kita, yaitu mungkin dia memang tak tahu kehadiran kita.
Eitss, jangan-jangan dia menghindar karena tak mengenal aku? Eh, tapi kan dia temanku. Apa aku salah orang?

CINTA
Jangan salah, orang yang jatuh cinta terkadang akan menghindari perjumpaan dengan pujaan hatinya. Bisa karena dia tak mau terlalu jatuh ke dalam cinta (menjaga hati), atau bisa juga karena dia menghindari salah tingkah. Tahu lah, orang yang jatuh cinta susah mengendalikan perasaan, logika, serta tindakannya. Cara untuk menghindari itu semua ya menghindari objeknya.
Hmm, apa dia menghindar karena jatuh cinta padaku? Ah, entahlah.

Selain 5 hal di atas, masih banyak sebab kenapa seseorang menghindari kita. Bisa karena dia kelupaan sesuatu sehingga harus berbalik, bisa karena pikirannya sedang kusut, atau bisa juga karena dia sedang punya urusan penting. Apapun itu, ada satu hal yang tak boleh kita hindari. Apa itu? Siapa itu?
SANG PENCIPTA. Walau kita malu, takut, benci, tidak kenal, atau cinta, kita tak boleh menghindari-Nya. Kita justru harus mendekat, menyapa, dan melakukan segala yang diperintahkan-Nya, supaya Dia juga dekat dengan kita. Dan percayalah, semua perasaan itu hanya akan tersisa satu, yaitu cinta. Cinta karena-Nya.

Jadi, sebenarnya apa yang membuatnya menghindariku? Ah, aku akan coba bertanya padanya. Semoga dia menjawab, “Karena cinta.” #Eh

Baca SelengkapnyaKenapa Kau Menghindariku?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kapan Teman Jadi Keluarga?

© kvltmagz.co
Kita sebagai manusia adalah makhluk sosial, yang berarti setiap hari tak akan lepas dari interaksi terhadap sesama. Interaksi ini akan menghadirkan orang-orang yang dekat dengan kita, yaitu teman. Teman adalah orang yang selalu ada bersama kita, baik suka maupun duka. Teman juga yang terkadang bisa menggantikan kehadiran anggota keluarga. Ya, teman memang bisa kita anggap sebagai keluarga sendiri. Apalagi dalam 4 situasi seperti berikut.

CURHAT
Bagi beberapa orang, curhat adalah suatu hal yang cukup berat dilakukan. Ini dikarenakan dalam pandangannya, tak semua orang akan membuatnya nyaman bercerita, bahkan kepada ibu atau ayah. Temanlah yang bisa menggantikan peran ibu atau ayah. Teman adalah tempat curhat paling pas. Dengan nasihat lembut, teman bisa menggantikan peran ibu. Dengan ketegasannya saat mengingatkan kesalahan kita, teman bisa menggantikan peran ayah. Kamu lebih sering curhat kepada teman atau anggota keluarga?

MELAKUKAN HAL YANG DISUKAI
Seringkali kita bermain sepakbola bersama ayah, atau mungkin bermain bulutangkis bersama adik. Kadang juga kita belanja dan cuci mata bersama ibu. Jika mereka tak bisa hadir untuk melakukan hal yang disukai bersama kita, ada teman yang siap menggantikannya. Bisa saja kebiasaan teman saat bersepakbola sama dengan kebiasaan ayah, sering jatuh tanpa sebab. Bisa saja gaya smash teman mirip dengan gaya adik kita. Atau excited-nya teman saat kita ajak belanja sama persis dengan semangat belanjanya ibu. Apapun hal yang kita sukai lalu dilakukan bersama teman dengan perasaan senang, sedikit banyak dapat menggantikan kehadiran anggota keluarga.

MAKAN BERSAMA
Makan bersama teman seringkali dapat menghadirkan suasana kebersamaan dengan keluarga. Kebiasaan sendawa setelah makan, kentut yang tertahan, sisa nasi yang menempel di pipi, atau cara memegang sendok, adalah hal-hal unik yang seringkali mengingatkan kita kepada serunya makan bersama keluarga. Jika keluarga tak bisa menemani kita makan bersama, ajaklah teman. Pasti mereka sama serunya dengan makan bersama keluarga.

MERANTAU
Kata orang, merantau adalah keharusan jika kita ingin lebih sukses. Namun, merantau mempunyai banyak pertimbangan, salah satunya adalah tak adanya anggota keluarga yang menemani. Di sinilah peran teman saat merantau. Teman akan sudi membantu saat kita kesusahan. Teman akan senang jika kita ajak jalan-jalan. Susah, senang, duka, maupun suka, teman sedikit banyak dapat menghilangkan kerinduan akan hadirnya keluarga.

Selain 4 situasi di atas, ada cara ampuh untuk menjadikan teman sebagai keluarga, yaitu mengikatnya dengan ikatan resmi di depan saksi. Dengan catatan, ini teman lawan jenis. Percayalah, suka dan duka saat bersamanya menjadi teman, akan lebih terasa indah saat membangun keluarga bersamanya.
Jadi, dalam situasi seperti apa temanmu terasa seperti keluarga? Atau justru keluargamu terasa seperti teman? Yang manapun itu, teman dan keluarga adalah mereka yang dengan tulus hati selalu ada dalam situasi dan kondisi apapun. Setuju?

Baca SelengkapnyaKapan Teman Jadi Keluarga?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

[Cerita Mini] Sweet Circle

© falafu.blogspot.com
Tubuhnya kecil, kira-kira hanya seukuran telapak tangan orang dewasa. Cara terbangnya pun aneh, sayap kanan dan kiri mengepak secara bergantian. Pantas saja dia terbang seperti sedang mabuk berat. Namun di balik semua itu, dia pandai berubah wujud menjadi apapun. Dia juga termasuk peri konglomerat. Segunung koin emas memenuhi gudang hartanya. Tidak seperti peri lain yang kikir, Peri Denta--nama peri ini--adalah peri yang sangat dermawan. Tiap anak kecil yang giginya lepas dan gigi itu diletakkan di bawah bantal, maka Peri Denta akan menukar gigi itu dengan koin emas saat si anak tidur. Satu gigi ditukar dengan satu koin emas.

Tak jauh dari rumah Peri Denta, terdapat sebuah toko permen yang sangat ramai. Hampir setiap hari, anak-anak mulai dari murid playgroup hingga preman Sekolah Dasar, masuk-keluar di toko itu. Mereka memborong berbagai macam permen, dari permen coklat hingga lolipop. Dari mana mereka dapat uang? Dari gigi mereka yang telah berubah menjadi koin emas. Anak-anak di kota ini bersemangat sekali membeli permen supaya gigi mereka semakin banyak yang lepas. Tentunya koin mereka akan bertambah pula. Seseorang yang duduk di sudut ruangan tersenyum. Dia tersenyum melihat banyak anak mulai ompong. Di dada kirinya terpasang pin bertuliskan “Manager of Denta's Candy”.

Baca Selengkapnya[Cerita Mini] Sweet Circle

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kenapa Cinta Harus Dimusnahkan?

© mufidpwt.tumblr.com
Memiliki perasaan suka kepada lawan jenis adalah sesuatu yang wajar. Tak ada yang tahu pasti kapan tepatnya perasaan itu mulai muncul di hati setiap manusia. Bahkan, terkadang perasaan suka akan tumbuh semakin besar menjadi cinta, meski itu merupakan pertemuan pertama.
Perasaan adalah hak mutlak yang dimiliki setiap manusia. Tak ada yang bisa melarang munculnya perasaan itu, bahkan si pemilik perasaan. Tapi yang sering terjadi, banyak orang lain yang berkomentar padahal belum pernah merasakan hal itu. “Suka sama lawan jenis itu cuma bikin nggak fokus”, “Loe kepikiran dia terus itu sama aja ngerusak hati loe”, “Pokoknya nggak boleh ada cinta sebelum ada ikatan resmi!”, dan “Hapus perasaan itu!” adalah contoh komentar yang muncul dari kebanyakan orang, dan mereka belum pernah mengalaminya sendiri. Benarkah perasaan suka atau cinta dapat dimusnahkan begitu saja?
Suka atau cinta itu sesuatu yang alamiah. Perasaan itu muncul dari alam bawah sadar. Ini yang menyebabkan banyak orang tak tahu pasti alasan kenapa bisa suka atau cinta kepada lawan jenis. Melihat penyebabnya yang kadang absurd, maka tak diketahui bagaimana cara yang pasti untuk memusnahkannya. Terkadang, justru perasaan itu akan semakin besar. Hampir mirip dengan virus.
Virus Merah Jambu, itu istilah yang banyak terdengar. Virus yang menyerang banyak anak muda yang penuh gejolak asmara. Satu pihak berkata virus ini sangat merusak karena menjadi dalih munculnya tindakan tak pantas di antara para “pengidapnya”. Pihak yang lain berpendapat virus ini dapat membangkitkan semangat dalam berusaha menjadi lebih baik, mulai dari pelajaran hingga bekerja. Jadi, adakah alasan pasti kenapa virus ini “berbahaya”? Apa pula “kebaikan” dari virus ini?
Secara sederhana, tak ada yang salah dengan perasaan suka atau cinta. Yang salah itu adalah tindakan setelahnya. Ya, tindakan masing-masing pribadi dalam menyikapi perasaan itu. Banyak yang terjerumus kepada “nista” karena dalih cinta. Ini karena mereka tak dapat menjaga “gejolak” diri. Tapi banyak juga yang dapat menjaga hati dan tindakannya. Mereka akan menyimpan perasaan itu di dalam hati tanpa mengumbarnya kepada orang lain. Nah, sikap seperti ini yang akan membangkitkan semangat dalam berusaha. Semangat untuk menjadi lebih baik. Bukankah cinta itu mendatangkan jodoh, dan jodoh orang baik adalah orang yang baik juga?
Jadi bagi kalian yang “anti” kepada cinta, jangan terlalu berkomentar menyerang, bahkan jika belum pernah mengalaminya sendiri. Dan bagi kalian yang pernah atau sedang mengalami cinta, jaga hati dan tindakan. Cinta itu menghangatkan hati jika dijaga. Tenang, jangan gundah. Banyak juga kok yang merasakan perasaan itu.


===============================================================



Mau tahu cara menyikapi perasaan suka atau cinta yang baru muncul? Baca saja komik Love Bajigur -Sebelum Cinta Datang- :3

Sampul Depan #LoveBajigur -SCD-

Pemesanan klik > bit.ly/LoveBajigurSCD

Baca SelengkapnyaKenapa Cinta Harus Dimusnahkan?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Di Mana Pesonamu?

© inspirably.com
Pernah nggak sih kamu tertarik kepada seseorang, tapi nggak tahu sebab jelasnya? Kalau aku, pernah beberapa kali. Saat kali pertama bertemu teman dan ngobrol agak lama, rasanya ada sesuatu yang menarikku untuk bertahan di dekatnya. Mungkin itu yang disebut pesona atau karisma.
Secara harfiah, pesona atau karisma berarti daya tarik atau daya pikat yang dimiliki seseorang, terutama dalam hal kepemimpinan[1]. Pesona tiap orang berbeda-beda. Ada yang terletak di cara jalannya, cara bicaranya, bahkan di cara memainkan ekspresi wajah.
Sering kali, kita tak sadar telah terpaut oleh pesona lawan bicara kita. Begitu juga lawan bicara kita, terkadang tak sadar dia mempunyai pesona yang memancar. Pesona memang terkadang absurd. Kalau sudah begini, tinggal masalah waktu menunggu datangnya perasaan dari hati ke hati.

Berikut adalah 4 contoh hal yang mungkin menjadi pesona atau daya tarikmu, berdasar tipe kepribadian[2].

PENDIAM (MELANKOLIS)
Jika kamu adalah cowok atau cewek pendiam, mungkin di sinilah pesonamu. Pada awalnya (jika belum kenal), cowok atau cewek pendiam sering kali dijauhi dan tidak disukai. Wajar saja, ini karena sifat pendiam hemat dalam bicara, juga terkesan tak acuh kepada orang lain. Tapi jangan salah, sifat pendiam sering kali menjadikan orang lain penasaran. Mereka ingin tahu pribadi si pendiam lebih dalam. Kalau kata orang, cowok atau cewek pendiam itu keren, asal bukan diam karena sedang ngupil.
Seseorang yang pendiam adalah seseorang yang punya pikiran mendalam. Ini juga yang membuat orang lain ingin tahu apa yang si pendiam pikirkan. Diamnya mempunyai tujuan. Beberapa orang pendiam justru mempunyai tenggang rasa yang tinggi. Dia mau berkorban demi orang yang dikenal baik. Sisi yang hampir berkebalikan (diam vs mau berkorban) ini yang menjadi daya tarik dari pendiam yang berkepribadian melankolis.

PENDENGAR (PLEGMATIS)
Kamu sering jadi tempat curhat? Mungkin itu karena kamu adalah pendengar yang baik. Seseorang yang curhat terkadang hanya butuh untuk didengarkan. Kamu tahan untuk mendengar curhatannya, dari pagi hingga sore, tanpa memotongnya. Kamu tak suka menyinggung perasaan orang di sekitarmu. Saat dia meminta nasihat, kamu memberi nasihat yang bijak tanpa terkesan memaksa. Nah, inilah yang disukai orang dari dirimu sebagai pendengar yang baik.

BICARA (SANGUINIS)
Kamu suka berbicara di depan umum? Atau kamu sering juara lomba pidato? Atau kamu beberapa kali dipercaya sebagai pemimpin rapat? Nah, mungkin saja orang-orang tertarik dengan kemampuan bicaramu. Mereka suka dengan gaya bicaramu, kemampuan membawa suasana, serta sifatmu yang ekspresif. Kemampuan bicaramu seperti alunan biola saat situasi kondusif. Tapi terkadang, bicaramu seperti petikan gitar musik rock saat situasi memanas. Dalam situasi dan kondisi apapun, kemampuan bicara seorang sanguinis adalah daya tarik bagi orang lain.

BERKEMAUAN KERAS (KOLERIS)
Banyak orang suka kepada pribadi yang berkemauan keras, pribadi yang fokus kepada tujuan. Kamu orang yang punya visi dan akan melakukan apapun untuk mencapai visi itu? Selamat, berarti kamu punya pesona. Seorang koleris mempunyai kemauan yang keras. Apapun akan dilakukan untuk meraih tujuan, bahkan berkorban fisik pun rela. Orang yang berkemauan keras akan tahan banting karena ditempa melalui pengalamannya. Sifatmu yang seperti ini adalah pesona terbesarmu sebagai koleris.

Jadi, yang manakah tipe kepribadianmu? Yang manapun itu, pesona paling utama ada di hati dan akhlakmu.

Referensi:
[1] Pesona
[2] 4 Sifat Manusia (Plegmatis, Melankolis, Sanguinis, Koleris)

Baca SelengkapnyaDi Mana Pesonamu?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Aku Datang, Kau Pun Senang

© yesiammuslim.com
Perkara sebab-akibat (kausalitas) adalah sebuah hal yang pasti di dunia ini. Makan di restoran adalah sebab kenapa kita harus membayar, kecuali itu restoran milik keluarga. Macan disebut karnivora karena ia hanya makan daging, kecuali seluruh daging di bumi menghilang. Penyebab adanya siang adalah karena munculnya matahari, kecuali orang-orang sepakat bahwa ketika bulan muncul lalu disebut siang. Ya seperti itulah beberapa contoh kausalitas.
Datang dan mendatangi adalah sebuah contoh kausalitas juga. Sebuah benda tak akan disebut magnet kalau tak ada benda lain di dekatnya yang menimbulkan medan magnet. Begitulah takdir kehidupan. Kita harus berusaha mendatangi sebelum tujuan itu akan mendekat. Seperti 4 hal berikut ini, yang harus kita upayakan dengan mendatanginya.

TEMAN
Dulu saat SMA, aku sangat pemalu. Hari pertama sekolah aku malu untuk mulai berkenalan dengan teman-teman baru. Ya terpaksa, aku hanya menunggu siapapun yang mau berkenalan denganku. Alhamdulillah, ada beberapa orang. Perlahan tapi pasti, aku mulai berani berkenalan dengan yang lain, dengan rasa malu yang masih melekat.
Saat menginjak kuliah, aku sadar. Jika aku tetap pemalu, maka hal sama akan terulang. Akhirnya aku buang rasa malu itu (tapi bukan tak punya rasa malu) supaya mudah berkenalan dengan teman baru. Ulurkan tangan sana-sini sambil sebutkan nama, begitulah yang akhirnya terjadi.
Semenjak itu aku mulai belajar, bahwa jika ingin mudah mendapat teman baru, maka aku harus mau berkenalan lebih dulu. Hukum kausalitas telah terjadi. Beda cerita kalau aku pemalu dan temanku juga pemalu, bisa jadi hingga semester akhir kita tak saling kenal.

REZEKI
Rezeki tak hanya berupa uang. Rezeki dapat berupa kesehatan, ketenangan hati, juga waktu senggang. Jika berbicara uang, maka setiap orang sepakat bahwa kita harus bekerja (kecuali mau nebeng terus sama orangtua) untuk mendapatkannya. Mana ada sih orang dapat uang tanpa bekerja atau usaha? Undian atau kuis? Kalau dapat uang dari undian atau kuis, setidaknya dia ada usaha untuk ikut program itu. Bisa beli suatu produk, atau menjawab pertanyaan. Bahkan, monyet pun harus bekerja membuka kacang sebelum menikmati kacang sembari tersenyum.
Kesehatan juga salah satu hal yang masuk dalam hukum kausalitas. Mau sehat, ya jaga kondisi tubuh. Makan makanan bergizi, olahraga, juga hindari penyebab penyakit, seperti rokok dan alkohol. Hati ingin terasa tenang? Perbanyak ibadah. Ingin punya waktu senggang? Sibukkan diri dengan hal bermanfaat, karena tanpa kesibukan, kita tak akan punya waktu senggang.
Rezeki, memang harus kita datangi lebih dulu sebelum ia akan datang mendekat. Walau tiap orang pasti punya rezekinya masing-masing, tapi dari mana dan kapan datangnya, kita tak tahu. Untuk memastikan, ya kita berusaha mendatangi rezeki itu. Adakah orang sehat yang setiap hari hanya diam diri di kamar tanpa melakukan apapun?

JODOH
Jodoh itu adalah apapun yang membuat kita menjadi lebih baik saat bertemu dengannya, itu kata seorang kakak baik hati yang kukenal. Penjual dan pembeli di pasar dapat disebut jodoh. Cacing dan tanah pun layak disebut jodoh. Tapi jodoh yang dimaksud di sini adalah pendamping (disebut kekasih hati juga boleh).
Datang dan mendatangi juga berlaku dalam mendapatkan jodoh. Usaha mendatangi dilakukan dengan memperbaiki diri menjadi manusia yang lebih baik dari hari ke hari. Yang nakal, sadarlah. Yang baik, tingkatkanlah. Telah ditakdirkan laki-laki baik hati untuk perempuan baik hati, juga sebaliknya. Saat nanti kita bertemu dengan jodoh, berarti seperti itulah level diri kita. Itulah kepastian dalam jodoh. Datangkan bidadari dengan perbaikan diri yang kita lakukan!

SANG PENCIPTA
Untuk hal ini, hampir setiap orang akan sepakat. Supaya Dia dekat dengan kita, tentu kita harus berusaha mendekat kepada-Nya. Dengan melakukan semua yang diperintahkan-Nya dan menjauhi larangan-Nya, Sang Pencipta akan senang kepada kita. Apapun doa kita akan dikabulkan, asal berdoa dengan cara yang baik dan benar. Tapi kenapa mereka yang begundal pun bisa tetap makan, makan kan juga pemberian-Nya? Sang Pencipta kan memang Maha Pengasih, jadi ya semua orang akan diberi rezekinya. Yang jadi pertanyaan, saat kita tak mau mendekat kepada-Nya, apakah di kehidupan berikutnya kita bisa dekat dengan-Nya? Entahlah. Yang pasti kausalitas berlaku. Hukum Allah akan lebih berlaku.

Datang dan mendatangi adalah keniscayaan dalam hidup. Jangan terlalu berharap 4 hal di atas, jika kita tak mau berusaha mendatangi lebih dulu. Mulai detik ini, aku dan kamu, ayo lakukan perubahan. Ayo bergerak. Datangilah jodohmu, sebelum dia didatangi orang lain. #Eh

Baca SelengkapnyaAku Datang, Kau Pun Senang

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Jodoh, Jauh-Dekat Sama Saja

© gogopixlibrary.com
Takdir, sebuah kata yang membawa kita berada di dunia ini. Takdir adalah jalan yang harus kita jalani selama masih bernapas. Takdir pulalah yang menjadi jawaban terakhir bagi setiap pertanyaan “Mengapa?”. “Mengapa katak tak punya sayap?”, “Mengapa ular tak punya kaki?”, hingga “Mengapa mata terpejam selama tidur?” adalah pertanyaan yang pas dijawab dengan “Takdir”. Ya begitulah, terkadang takdir tak bisa dijawab dengan nalar manusia yang seadanya ini.
Takdir bisa mengubah keadaan suatu makhluk. Takdir pulalah yang membawa Indonesia meraih kemerdekaannya. Di satu sisi, takdir dapat kita usahakan, seperti kemerdekaan Indonesia dan nasib kita. Di sisi lain, ada takdir yang menjadi hak mutlak Sang Pencipta, kita tak dapat mengganggu gugat. Kelahiran, kematian, jodoh, juga rezeki adalah salah satu contoh hak mutlak itu.
Percayakah dengan kekuatan dan keunikan takdir? Terkadang, takdir mempertemukan jodoh kita dengan cara yang unik. Ya, jodoh atau kekasih hati. Berikut ada 4 kisah unik tentang pertemuan sepasang kekasih, yang mungkin kita tak bisa membayangkan kenapa peristiwa ini bisa terjadi.

BERKENALAN KARENA SAMA-SAMA AKAN BUNUH DIRI
Andriej Ivanov, 26 tahun, patah hati karena kematian tunangannya sehari sebelum pernikahan mereka. Pria ini mencoba bunuh diri dengan melompat dari Jembatan Ufa, Rusia. Ketika tiba di sana, dia melihat Maria Petrova, 21 tahun, akan terjun dari jembatan itu. Wanita ini berniat bunuh diri karena diusir oleh orangtuanya yang mengetahui dirinya hamil di luar nikah. Saat Maria hampir melompat, Andriej menarik tubuh Maria menjauh dari tepi jembatan.
“Meski aku ingin bunuh diri, aku tak bisa membiarkannya melompat,” kata Andriej. Tubuh Maria jatuh ke tangan Andriej. Mereka pun menangis, dan berbincang hingga saling mengenal. Kini mereka berencana untuk menikah.[1]

SEPASANG PENGANTIN YANG PERNAH TERFOTO BERSAMA SAAT MASIH KECIL
Aimee Maiden (25 tahun) dan Nick Wheeler (26 tahun) baru saja menikah. Saat membongkar foto-foto lama, mereka terkejut setelah melihat sebuah foto. Dalam foto itu, Nick sedang membangun istana pasir bersama adik dan sepupunya, sedangkan Aimee terpotret di belakang Nick. Foto itu diambil di Pantai Mousehole tempat Aimee dibesarkan, saat keluarga Nick berlibur. Mereka baru saling mengenal ketika menginjak kuliah. Perkenalan itu akhirnya membawa mereka ke jenjang pernikahan, meski jarak ratusan kilometer telah memisahkan mereka.[2]

BERJODOH KARENA MENANYAKAN ALAMAT
Hepi, seorang wanita yang tinggal di pelosok Sumatera Selatan, telah mempunyai usia yang matang. Dia menjadi tulang punggung keluarganya, hingga tak terasa usianya tak muda lagi. Dengan usianya ini, tak mudah baginya untuk mendapatkan jodoh. Keprihatinan melanda keluarganya. Hepi hanya bisa bersabar.
Suatu hari, ada truk yang berhenti di depan rumahnya. Si sopir menanyakan alamat, dan karena takdir, Hepi yang menemui sopir itu. Pertemuan ini membawa kesan mendalam untuk sopir itu. Esoknya, si sopir kembali lagi ke rumah Hepi untuk berkenalan. Tak lama, mereka pun menikah. Walau Hepi jauh lebih tua dari suaminya, mereka hidup bahagia bersama anak-anak yang telah mulai dewasa.[3]

JODOH KARENA BAN BOCOR
Ada seorang wanita yang tinggal di seputaran Jawa Tengah. Di saat teman-temannya menikah setelah lulus SMP atau SMA, dia tetap bersikeras untuk melanjutkan sekolah. Walau ditentang orangtuanya, dia tetap ingin fokus menempuh pendidikan setelah lulus SMA, bekerja dulu baru menikah.
Suatu hari, ada seorang pria yang ban motornya bocor di dekat rumah wanita ini. Karena kasihan, wanita ini mempersilakan si pria untuk istirahat di rumahnya. Tak ada pikiran apapun, niatnya hanya menolong. Setelah lama tak bertemu, wanita ini sudah bekerja di Jawa Timur dan si pria di Jawa Barat, tiba-tiba suatu hari si pria datang ke rumah wanita ini dan melamarnya. Terkejut dan heran, wanita ini menolak pada awalnya. Setelah melihat kesungguhan si pria, luluhlah hati sang wanita. Hingga kini, mereka hidup bahagia.[4]

Siapa sangka, takdir akan mempertemukan sepasang kekasih dengan caranya yang unik. Ya begitulah, kuasa Sang Pencipta yang tak dapat ditandingi oleh siapapun. Sekarang coba ingat-ingat, adakah teman TK yang terpisah jauh denganmu? Mungkin saja kalian akan bertemu kembali, dan menjadi jodoh :)

Referensi:
[1] Kisah Nyata, Inilah Kisah Unik 2 Cinta Sejati
[2] Aneh Tapi Nyata Cara Tuhan Menyatukan Cinta Dua Insan
[3] Misteri Jodoh
[4] Jodoh, Siapa Yang Tahu?

Baca SelengkapnyaJodoh, Jauh-Dekat Sama Saja

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kenapa Aku Tertarik Padamu?

© gambarkata.co
Tertarik pada suatu benda yang dijual adalah hal wajar. Apalagi jika kita sedang cuci mata di mall, melihat benda-benda yang ter-display­ cantik tentu hasrat memiliki akan menggebu. Banyak alasan kenapa kita tertarik, mulai dari kebutuhan, harga yang sedang promo, varian keluaran terbaru, hingga keinginan untuk pamer. Bahkan ketika kita sudah membelinya, muncul alasan yang cukup absurd, yaitu khilaf.
Jika ada banyak alasan kenapa kita tertarik pada suatu benda, pasti ada lebih banyak alasan kenapa kita bisa tertarik pada seseorang. Kenapa begitu? Hal ini karena manusia adalah makhluk yang bisa berubah setiap hari, bahkan setiap detik. Alasan untuk tertarik padanya pun bisa berubah setiap detik. Tapi ada 5 alasan atau sebab mendasar kenapa kita bisa tertarik pada seseorang, meskipun itu adalah pertemuan pertama.

FEROMON
Feromon adalah suatu zat kimia yang berasal dari kelenjar endokrin dan dimilki oleh semua makhluk hidup untuk mengenali jenisnya, lawan jenisnya, individu lain di luar jenisnya, dan kelompok lain. Selain hewan (serangga), manusia (pria dan wanita) juga memiliki feromon. Feromon pada manusia tersebar lewat permukaan kulit ke udara, tak bisa dicium (dibaui), dan hanya bisa dirasakan efeknya.
Feromon pada manusia ditemukan oleh Adolph Butenandt[1]. Menurut beliau, feromon yang ada di udara (terutama dari lawan bicara) akan diterima oleh sebuah organ kecil di hidung. Sinyal feromon yang diterima, kemudian diteruskan ke hipotalamus di otak, yang selanjutnya akan merangsang pembentukan senyawa lain, seperti dopamine, endorphin, dan oksitosin[2]. Senyawa-senyawa ini yang membuat tubuh kita merasa tenang dan nyaman saat berbicara dengan seseorang yang tepat.
Tapi teori feromon ini dibantah oleh Richard Doty, seorang peneliti dari Penn State University’s School of Medicine[3]. Beliau mengatakan bahwa feromon tak mempengaruhi ketertarikan kepada seseorang. Hal yang lebih mempengaruhi adalah lingkungan dan kondisi fisik serta mental.

BAU KERINGAT
Bau keringat terkadang bisa menjadi sebab ketertarikan pada seseorang. Hal ini sering terjadi pada wanita. Penelitian yang dilakukan Bagian Biologi Manusia di Universitas Pensylvania, mengungkapkan bahwa bau keringat laki-laki bisa menurunkan stres, membantu relaksasi, dan mengatur siklus haid bagi wanita[4]. Bahkan dalam penelitian lain, Cristina Davis dari University of California,mengatakan bahwa wanita lebih suka bau T-shirt pria yang berkeringat[5].
Aku pernah membaca sebuah cerita, bahwa ada seorang istri yang sangat suka bau keringat suaminya setelah olahraga. Bahkan si istri susah tidur jika belum mencium bau badan suaminya. Ini menunjukkan betapa hebatnya bau keringat mempengaruhi ketertarikan pada seseorang. Amazing!

TAMPILAN FISIK
Tak bisa dipungkiri, tampilan fisik adalah sebab kuat kenapa kita tertarik pada seseorang. Pria akan tertarik pada wanita cantik, sedangkan wanita akan tergoda dengan pria tampan. Tapi, tak selamanya terjadi seperti itu. Di era kekinian, tampilan fisik tak hanya dilihat dari wajahnya yang ganteng atau cantik. Tinggi badan, berat badan, bahkan ukuran kaki, juga menjadi salah satu sebab ketertarikan pada seseorang. Apapun itu, yang penting pas di hati.

SIFAT/KARAKTER
Sifat/karakter menjadi salah satu alasan kenapa kita bisa tertarik pada seseorang. Hal ini akan mempengaruhi seberapa nyaman ketika kita dekat dengannya. Pria pendiam sering dianggap sebagai pria keren. Tapi terkadang, pria ekspresif juga menjadi idaman para wanita. Apalagi jika pribadinya humoris, tentu akan banyak yang suka. Tak ada sifat tertentu yang mempengaruhi ketertarikan. Semua relatif, karena sifat manusia yang berubah setiap waktu.

FAKTOR X
Di luar 4 alasan di atas, ada alasan yang susah untuk dijelaskan, yaitu faktor X. Kita tak tahu alasan tertarik pada seseorang. Yang kita tahu, perasaan nyaman saat dekat dengannya. Hanya itu. Jika kita mengalami hal seperti itu, suka tapi tak tahu kenapa, lupakan saja untuk mencari alasan. Nikmati saja perasaan itu. Terkadang, ketertarikan, suka, juga cinta, tak butuh alasan, karena yang bermain adalah perasaan. Bahkan ada juga yang berkata “Kau adalah jodohku” ketika pertemuan pertama.

Jadi, mana yang menjadi alasanmu tertarik padanya?

Referensi:
[1] Feromon
[2] Fenomenal Feromon, Efektivitasnya, dan Wanita
[3] Hormon 'Jatuh Cinta' Feromon Cuma Mitos
[4] Dahsyatnya Aroma Ketiak Lelaki Buat Wanita
[5] Parfum Favorit Wanita adalah Bau Keringat Pria

Baca SelengkapnyaKenapa Aku Tertarik Padamu?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kehidupan Mahasiswa di Pecahan 20 Ribu

© ikiadi.blogspot.com
Bagi remaja yang baru lulus SMA, kuliah adalah salah satu pilihan untuk tahap kehidupan berikutnya. Selain pilihan si remaja sendiri, kampus mana yang dipilih, terkadang merupakan tuntutan dari orangtua. Kampus terkenal dan favorit adalah harga mati. Konsekuensinya, si remaja harus merantau ke kota lain, karena kampus favorit biasanya ada di kota-kota besar.
Perantauan ini menuntut si remaja -yang kini adalah mahasiswa baru- untuk lebih mandiri dalam hal apapun, salah satunya manajemen keuangan. Setelah sebelumnya keuangan secara tidak langsung diatur oleh orangtua, kini sebagai mahasiswa, keuangan harus diatur sendiri. Mulai dari biaya kos, makan, minum, belanja, hingga biaya tidak terduga. Sensasi dalam mengatur keuangan ini tentu berbeda bagi setiap mahasiswa, tapi tetap menjadi pengalaman baru bagi siapapun yang mulai menginjak dewasa.

Kehidupan Mahasiswa dan Uang Bulanan
Pada umumnya, mahasiswa dianggap sebagai makhluk yang sangat identik dengan “hemat”. Mulai dari urusan makan, minum, hingga belanja keperluan pribadi, sebisa mungkin mencari tempat yang menawarkan promo atau diskon. Bahkan jika memungkinkan, mahasiswa akan mencari acara hajatan untuk sekadar mencari sepiring nasi kehidupan.
Uang bulanan seorang mahasiswa biasanya berasal dari kiriman orangtua, beasiswa, atau hasil kerja sampingan. Jika menuruti semua keinginan dan kebutuhan, jelas saja uang bulanan tidak akan cukup. Sebagai makhluk “hemat”, mahasiswa akan sangat peduli dengan uang pecahan kecil, mulai dari 20 ribu, seribu, hingga logam 100 rupiah. Maka dari itu, manajemen keuangan mutlak diperlukan, supaya uang yang sudah disiapkan untuk sebulan tidak ludes di tengah jalan.

Uang Pecahan 20 Ribu
Sebagian besar mahasiswa menyimpan uangnya di bank, karena uang bulanan dari orangtua atau beasiswa biasanya dikirim melalui bank. Uang akan diambil sedikit demi sedikit sesuai keperluan. Karena sedikit demi sedikit inilah, penarikan tunai tidak mungkin dilakukan melalui teller. Cara yang mungkin adalah penarikan melalui ATM.
Penarikan uang melalui ATM banyak dipilih karena kemudahannya. Tapi sekarang, ATM mempunyai pecahan minimal 50 ribu. Ini tentu menyulitkan mahasiswa karena jika saldo di bawah 50 ribu, tentu tidak bisa dilakukan penarikan. Padahal di akhir bulan, uang 20 ribu sudah dianggap sebuah anugerah. Melihat mahasiswa yang identik dengan “hemat”, uang pecahan 20 ribu adalah sebuah penyambung hidup di saat-saat kritis. Banyak mahasiswa yang merindukan masa-masa dulu. Masa saat ATM pecahan 20 ribu masih setia melayani antrian mahasiswa di akhir bulan.

ATM BNI
BNI adalah bank, terutama di Jogja, yang masih mempertahankan ATM dengan pecahan 20 ribu. ATM ini dapat ditemui di kantor cabang yang dekat dengan kampus, seperti UGM dan UNY. Dengan adanya ATM pecahan 20 ribu, banyak mahasiswa yang merasa sangat tertolong di tanggal tua.
Seorang teman pernah bercerita, dia senang dengan BNI karena masih mempertahankan ATM pecahan 20 ribu. Hampir setiap tarik uang, dia memilih menggunakan anjungan pecahan 20 ribu. Alasannya sederhana, untuk menahan keinginan jajan berlebih, karena dengan nominal 20 ribu pengeluaran pasti terbatas.
Aku sendiri pun pernah merasa sangat tertolong. Suatu hari ada keadaan mendesak, padahal uang di dompet kurang. Teringat bahwa BNI punya ATM pecahan 20 ribu -karena saldo di bawah 50 ribu-, maka kuputuskan menuju anjungan itu dan mengambil seperlunya. Bisa dibayangkan jika tidak ada ATM pecahan 20 ribu, pasti saat itu aku sangat bingung.
Banyak mahasiswa di kota lain yang merasa tertolong dengan ATM pecahan 20 ribu dari BNI. Bahkan ada seorang kenalan di sekitar Bandung yang merasa bingung jika tiba akhir bulan. Ini karena saldo yang ada harus dihemat semaksimal mungkin, sedangkan ATM yang ada mempunyai pecahan minimal 50 ribu. Kemudian setelah dia tahu bahwa BNI mempunyai ATM pecahan 20 ribu, dia sangat bersyukur. Usahanya untuk bertahan hidup di akhir bulan akan sedikit lebih ringan.
Melihat cerita teman-teman dan pengalamanku sendiri, ATM dengan pecahan 20 ribu terbukti sangat membantu, terutama bagi mahasiswa di akhir bulan. Jika boleh berlebihan, ATM pecahan 20 ribu bisa dianggap sebagai salah satu penyambung hidup mahasiswa.

Perkembangan yang progresif selama 69 tahun ini, tentu menunjukkan sebuah kemajuan yang signifikan dalam hal pelayanan. Pelayanan yang maksimal salah satunya dilihat dari masih dipertahankannya ATM pecahan 20 ribu. Pelayanan ini tentu akan sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang identik dengan kata “hemat”. Semoga jumlah ATM pecahan 20 ribu diperbanyak kembali, terutama di titik krusial seperti kampus, karena terbukti sangat dibutuhkan. Juga karena kehidupan mahasiswa salah satunya ada di uang pecahan 20 ribu.

Baca SelengkapnyaKehidupan Mahasiswa di Pecahan 20 Ribu

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Wajahmu Goyahkan Hatiku

© mistanazri90.blogspot.com
Siapa sih manusia di dunia ini yang nggak punya wajah? Pasti semua punya, kecuali para slender man. Wajah adalah salah satu bagian tubuh yang sangat berguna. Buat apa? Ya buat ngenalin orang. Bisa sih ngenalin orang dari lihat kaki, tangan, atau bentuk perutnya. Tapi kurang etis, nggak sopan. Paling masuk akal ya lihat wajahnya.
Kenapa wajah tiap orang berbeda, sehingga kita bisa membedakan si ini dan si itu? Walaupun anak kembar, tapi pasti ada sedikit bagian yang membedakan dengan kembarannya yang lain. Ini dikarenakan susunan DNA tiap manusia berbeda, sehingga susunan asam aminonya juga berbeda. Nah, karena wajah, juga bagian tubuh lain, dibentuk oleh asam amino, jadi ya bentuk wajah tiap orang berbeda. Maka dari itu, kita bisa ngenalin tiap-tiap orang.

Wajah, pada kasus tertentu, dapat menimbulkan efek psikologis yang cukup mengganggu. Setidaknya ini yang pernah aku rasakan. Ini terjadi saat hari pertama aku masuk Sekolah Dasar (SD). Seperti anak pada umumnya yang punya rasa ingin tahu berlebih, aku pandangi wajah temanku satu per satu, sambil menghapal nama mereka. Hingga tiba pandanganku terpaku pada salah satu teman gadis, “yang tercantik di kelas” begitulah pikiranku saat itu. Pandanganku tak beralih hingga dia keluar kelas, berlalu, dan menghilang. Dan selama hari itu, terkadang kelebatan wajahnya merusak konsentrasiku.
Keesokan harinya pun, hal kemarin terulang kembali. Tiap memandang wajahnya, konsentrasiku rusak. Apapun yang aku kerjakan, pasti tertunda. Aku akui, aku kepikiran wajahnya. Dia yang manis, dia yang cantik. Ya, ini pikiranku saat itu. Pikiran anak SD. Hari pun terus berlalu, pelan-pelan kuhalangi keinginanku untuk memandang wajahnya. Pelan-pelan kukuatkan hati. Dan, pada akhirnya hatiku tetap tak mampu.

Lama waktu berlalu, hal yang hampir serupa kembali terjadi. Saat itu hari pertama masuk Sekolah Menengah Pertama (SMP). Sebagaimana terjadi di semua sekolah, hari pertama pasti diisi dengan perkenalan. Satu per satu memperkenalkan diri, hingga tiba giliran seorang gadis berkerudung putih maju. Wajahnya tak terlalu cantik, tapi manis untuk dipandangi. Saat itu aku belum sadar apa yang akan terjadi. Tapi tak berselang lama, senyum di wajahnya mengganggu pikiranku. Ah, seperti 6 tahun lalu, walau gadis yang berbeda.
Selayaknya anak ingusan yang perlahan menginjak puber, ada rasa tertarik kepadanya. Ada keinginan untuk memandang wajahnya. Tapi konsekuensinya, konsentrasiku harus terganggu. Apa yang aku kerjakan, menjadi kurang fokus. Seperti saat aku SD, kucoba untuk menguatkan hati. Perlahan kucoba menghapus bayangan wajahnya. Dan pada akhirnya, aku tetap tak mampu.

Kini, masa remaja telah kulewati, level kuliah telah kupijak. Aku telah belajar sebuah pelajaran penting, “Jika hatimu masih lemah, jangan memandang wajah seorang gadis terlalu lama. Itu berbahaya!”. Semenjak masuk Sekolah Menengah Akhir (SMA), aku tak mau kejadian “pandangan pertama” itu terulang kembali. Sudah cukup efek psikologis itu menyerang. Perlahan kucoba menahan pandanganku. Sehari, sepekan, sebulan, hingga bulan datang bergantian, hatiku mulai tertata. Pikiranku bisa fokus untuk pelajaran. Yah, mungkin untuk beberapa momen, hatiku menjadi lemah. Tapi, anyway, setidaknya sudah lebih baik dan hatiku lebih tenang dari 2 level sekolah sebelumnya.
Sekarang, di saat hatiku lebih kuat, aku merasa menahan pandangan sangatlah penting. Walau mungkin ada saatnya aku khilaf memandang wajah seorang gadis -agak- terlalu lama, saat itu juga kukuatkan kembali hatiku. Tapi salah nggak sih kalau aku justru menyalahkan gadis itu, kenapa wajahnya terlalu manis? Apapun itu, jika ingin hidup lebih nyaman, tahanlah pandangan. Selain itu, juga bisa bikin pikiran lebih fokus, nggak kepikiran wajahnya terus. Dan yang lebih penting, nggak dapat marah dari Sang Penguasa Alam.

Hei gadis, tahukah kamu, kalau terkadang wajahmu goyahkan hatiku? Oke, mari kita tundukkan kepala dan menahan pandangan kita bersama.

Baca SelengkapnyaWajahmu Goyahkan Hatiku

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Cinta Karena Terpaksa?

© ngasih.com
Seorang cowok sedang duduk santai di depan rumahnya. Wuuss, seorang cewek melintas cepat dengan sepedanya. Terkesima dengan cantiknya, si cowok tanpa pikir panjang lalu mengambil sepedanya yang ada di garasi. Dia berdandan ala orang yang suka olahraga. Baju tanpa lengan, celana pendek, dan handuk kecil di leher. Kayuhannya lemah mengejar si cewek. Pantas saja, dia sudah lama tak pernah bersepeda. Pelan tapi pasti, “mangsa”nya terkejar. Berkenalan, itu targetnya. Sejak hari itu, si cowok gemar bersepeda pagi lagi.
Pasti sudah biasa ya lihat atau baca setting cerita seperti itu. Ya, itu sepenggal adegan di sebuah FTV yang beberapa minggu lalu aku tonton. Tak sengaja sih awalnya, tapi kok lama-lama susah beranjak dari sofa. Apa karena ada sepeda yang ambil bagian? Entahlah. Yang pasti ada satu hal menarik yang jadi renunganku.

Pernah nggak kita suka sesuatu, yang jadi kesukaan orang yang kita sukai? Hmm, pasti sebagian besar dari kita pernah. Si dia suka komputer, kita lalu otodidak belajar komputer. Si dia suka bersepeda, kita susah payah gerakin kaki mengayuh sepeda. Si dia suka minum bajigur, kita lalu paksain suka bajigur. Mungkin kalau cuma sebatas suka dengan si dia, kita tak mungkin susah payah memaksa diri untuk suka sesuatu yang asing. Tapi beda cerita kalau level kita sudah lebih jauh. Apa itu?

CINTA. Ya, kalau kita sudah mulai merasakan cinta, sesuatu yang asing pun jadi terasa familiar. Sesuatu yang berat akan keliatan mudah (hanya keliatan, lho). Pantang menyerah untuk suka sesuatu itu. Alasannya supaya si dia terkesan dan menghargai usaha kita. Bukankah cinta perlu usaha dan pengorbanan? Dengan itu, kita berharap si dia juga merasakan hal yang kita rasakan. Tapi, kalau seperti itu, akan terlihat seperti terpaksa kan? Kita yang awalnya tak suka, lalu memaksa diri untuk suka. Seperti anak SD yang tak suka matematika, tapi dipaksa mendapat nilai bagus di ulangan matematika. Padahal dalam bidang menggambar, dia nomor satu.

TERPAKSA, bukanlah cinta yang sesungguhnya. Bukan cinta yang alami. Aneh nggak sih kalau cinta kepada manusia saja kita harus menyiksa diri? Terus bagaimana cinta yang alami? Ya, rasakan saja dengan hati. Jika kita suka kesukaannya supaya kita dekat dengannya, lalu berharap cinta akan hadir perlahan, maka itu terlihat kurang kece. Kita terpaksa untuk melakukan hal yang tak disukai, dan dia terpaksa merasakan cinta yang kita coba tunjukkan.
Cinta yang alami mungkin seperti ini. Misal diskusi sama si dia tentang sebuah novel. Dia cerita lebar-panjang, dan kita tertarik. Nah, saat itu cinta datang secara alami. Kalau pun nanti kita tertarik untuk membaca novelnya sendiri, itu satu langkah berarti. Perkembangan kita untuk suka membaca.
Di lain kasus, saat dia bercerita tentang manfaat Sholat Dhuha. Dia ceritakan pengalaman kerennya setelah membiasakan Sholat Dhuha. Kita tergerak karena ceritanya, dan mulai membiasakan. Nah, setelah kita merasakan manfaatnya, ucapkanlah Alhamdulillah karena nikmat harus kita syukuri. Itu juga salah satu cinta yang alami? Ya, kita anggap saja begitu.
Cinta kepada sesama manusia itu harusnya memang hadir tanpa paksaan. Cinta harusnya mengalir begitu saja. Suka kesukaannya tanpa kita sadari. Tapi, ada satu cinta yang akan membuat terlena saat kita benar-benar merasakannya di hati. Kita akan melakukan segala hal yang Dia sukai tanpa pernah terpaksa. Cinta apakah itu?

CINTA KEPADA SANG PENCIPTA. Cinta yang sangat nikmat. Cinta yang paling tinggi derajatnya. Sudahkah kita cinta kepada Allah? Seberapa besar cinta kita kepada Allah?
Allah suka kepada kebaikan. Allah juga suka jika kita melakukan apa yang diperintahkan-Nya. Jika hati kita dipenuhi dengan cinta kepada Allah, tentu kita tak akan terpaksa untuk melakukan semua yang Allah sukai. Begitu pun jika kita terpaksa melakukan yang Allah perintahkan, tentu itu masih lebih baik daripada tidak melakukan sama sekali. Paling tidak, kita mencicipi bagaimana rasanya cinta yang hakiki.

Jadi, masih ngaku cinta si dia, tapi terpaksa untuk suka semua kesukaannya? Pikir lagi deh, mungkin itu bukan cinta. Ya bisa saja cuma ketertarikan sesaat. Kalau beneran cinta, harusnya kita tanpa sadar suka kesukaannya, tanpa terpaksa. Tak ada keindahan cinta karena terpaksa. Pun jika kita tak suka, lebih baik jujur bilang apa adanya. Toh si dia juga akan memaklumi. Cinta kan memang saling melengkapi.
Tapi tunggu dulu. Letakkan derajat cinta kita kepada Allah di atas cinta-cinta yang lain. Kalau cinta kepada makhluk saja kita bisa berkorban, kenapa cinta kepada Allah kita justru tak mau berkorban? Mari tata kembali hati kita.

Baca SelengkapnyaCinta Karena Terpaksa?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Jujur Sepanjang Umur

© wulandianpertiwi.blogspot.com
“Son, jawaban nomor 3 apa? Cepet, keburu ketahuan!” tanya Dudung sedikit memaksa. Soni hanya menggelengkan kepala tanda dia juga tak tahu jawabannya.
“Nomor 11 jawabannya B. Kalau 12 sampe 15 apa?” mata Bara menatap tajam ke arah lawan bicaranya. Martin hanya mengacungkan jari telunjuknya kepada Bara. Itu berarti jawabannya A.
“Luv, Esterifikasi itu apa sih? Emang Pak Bakrie pernah ngajarin?” wajah Srikandhi tampak sangat bingung. Luvi, gadis berkerudung yang duduk di pojok belakang, hanya tersenyum melihat raut kebingungan gadis tomboy yang duduk di depannya itu.
Kelas XI IA 2 tampak sedikit ramai. Bu Ratna, pengawas ujian kelas itu, sedang ke kamar mandi. Tangan beliau kejatuhan kotoran cicak, jadi dengan tergesa-gesa Bu Ratna berlari ke kamar mandi untuk membersihkannya. Pak Wardi, pengawas yang lain, tampak tidur pulas. Ihh, ilernya hampir mengalir.
Suasana di kelas sebelah sungguh sangat berkebalikan. Pengawas ujian di kelas XI IA 3 terkenal cukup sangar. Ya, ada Pak Budi dan Bu Mustini. Kabarnya, mata mereka tak akan pernah lepas mengamati gerak-gerik tiap siswa. Terbukti, Bu Mustini menegur Maman. Yang ditegur tampak sangat kaget.
“Itu tangannya ngapain masuk-masuk ke laci? Nyimpen HP ya?!” mata Bu Mustini melotot tajam. Seandainya beliau tidak pakai kacamata, mungkin bola matanya sudah copot entah ke mana.
“Ng, ng, nggak kok bu. Ini tangan saya gatel, jadi garuk-garuk ke laci. Hehe…..,” jawab Maman sekenanya.
Niza, siswa yang duduk di baris paling belakang, hanya tersenyum. Dia merasa heran, kenapa setiap kelasnya diawasi oleh Bu Mustini, teman-temannya tampak tertekan saat mengerjakan ujian. Padahal beliau ‘kan tidak menggigit.

***

Siapa yang tak pernah mengalami suasana seperti itu? Kelas akan tenang saat pengawas ujiannya ada, sedangkan saat pengawasnya pergi, kelas seketika berubah riuh. Entah tanya jawaban, buka buku, atau tidur, yang pasti waktu singkat itu sangat berharga. Hayoo siapa yang tak pernah mengalami suasana itu? Ngaku saja…… :3
Saat di lembar jawaban ujian masih banyak tempat kosong, apalagi waktu yang tersisa hanya tinggal beberapa menit, pikiran kita hanya terfokus kepada jawaban. Apapun cara dilakukan, mulai dari berpikir keras bagi yang berilmu, hingga bertanya kepada teman bagi yang menyerah. Namun, apakah kita ingat kepada satu kata yang penting saat ujian? Ya, kata itu adalah JUJUR.
Jujur berarti tidak berbohong saat melakukan sesuatu, misal dalam mengerjakan tugas. Tugas dikerjakan sendiri tanpa menjiplak milik orang lain. Jujur juga dapat diartikan tidak curang dalam bertindak, misal dalam mengerjakan ujian sekolah. Menjawab soal sesuai kemampuan diri sendiri tanpa tanya sana-sini.
Kata orang, jujur adalah sesuatu yang sudah sangat langka ditemui di sekitar kita. Di mana-mana banyak kebohongan demi kenyamanan diri sendiri. Mulai dari anak yang berbohong kepada orangtuanya, hingga pejabat gendut yang menjadi koruptor kelas paus. Jujur adalah sebuah kata positif yang kini sering disandingkan dengan arti negatif. “Jujur hancur”, barangsiapa bicara jujur, kelak dia pasti hancur. Begitulah yang banyak dikatakan orang.

Pernah melihat pengendara motor yang menerobos lampu merah, padahal di sana tertulis “Belok kiri ikuti lampu”? Jika dipikir ulang, apakah tulisan itu tidak terlihat? Atau mungkin si pengendara memang buta huruf? Namun jika ternyata dia bisa membaca, betapa sangat sedih guru SD yang telah mengajarinya membaca saat kecil. Mungkin sang guru akan merasa sangat bersalah jika siswanya ternyata tak bisa membaca rambu lalu lintas.
Apa yang membuat kita terkadang nyaman dengan kebohongan? PENGAWAS. Ya, tak terlihatnya seorang pengawas di mata kita, terkadang membuat hati kita enggan melakukan sebuah kejujuran. Kita masih berpikir bahwa kita butuh pengawas yang konkret, pengawas yang nyata, yang dapat kita lihat dengan mata kepala sendiri. Apakah kita lupa kepada Dia Yang Maha Mengawasi?
Pengendara motor yang menerobos lampu merah tadi mungkin tak diawasi polisi, namun ada Dia yang kemampuannya jauh di atas polisi. Pejabat koruptor mungkin luput dari pengawasan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), namun ada Dia yang pengawasannya jauh lebih teliti dari KPK. Seorang anak yang berbohong kepada orangtuanya atau mencontek saat ujian mungkin lepas dari mata pengawas, namun ada Dia Yang Maha Mengawasi setiap perbuatan kita.
Setebal dan serapat apapun topeng yang menutupi perbuatan kita, Dia Yang Maha Tahu pasti dapat menguliti apa yang ada di balik topeng itu. Sekiranya aib kita akan dibuka, Dia Yang Maha Kuasa dengan mudah melakukannya. Topeng kebohongan, meski itu seajaib topeng penguasa culas, Dia Yang Maha Berkehendak pasti akan membukanya, entah di dunia maupun nanti di akhirat. Dia, Allah Yang Maha Segalanya adalah pengawas kita yang sebenarnya.

Bohong kini telah menjadi sesuatu yang mainstream di masyarakat, bahkan sejak Tentara Gajah menduduki Makkah. Jadi, dengan jujur, kita telah menjadi manusia yang antimainstream, manusia yang luar biasa. Lebih dari itu, orang jujur akan mendapatkan tiga hal yang istimewa. Khalifah Ali bin Abi Thalib berkata, “Orang-orang yang suka berkata jujur mendapatkan tiga hal: KEPERCAYAAN, CINTA, dan RASA HORMAT”. Masih ragukah kita untuk melakukan kejujuran? Saat kita ragu, ingatlah bahwa ada Allah yang selalu mengawasi. Namun, apakah kita cukup dengan melakukan kejujuran? TIDAK. Kita harus menjadi INSPIRATOR.
Inspirator? Ya, seseorang yang menyebarkan inspirasi kebaikan kepada orang lain. Kita harus mengajak orang lain untuk melakukan kejujuran bersama kita. Tak hanya dengan kata-kata, kita bisa menunjukkan kejujuran dengan bukti tindakan kita. Misal kita berhenti di lampu merah saat ada tulisan “Belok kiri ikuti lampu”, meski ada yang sewot membunyikan klakson, cuek saja, toh kita benar. Mau tak mau pengendara di belakang kita akan berhenti. Walau terpaksa, yang penting mereka mau melakukan kejujuran bersama kita.Atau dengan mengembalikan dompet yang kita temukan kepada si pemilik. Juga menyerahkan kembalian yang seharusnya kepada pembeli, jika kita penjual. Hal kecil ini tak pelak bisa menginspirasi orang lain. Jadilah inspirator kejujuran setiap hari dan budayakan kejujuran sebagai kebutuhan.

Jujur itu adalah suatu tindakan yang dapat menenangkan hati. Berlaku jujur tak perlu pengawas yang kasat mata, cukup ingatlah bahwa Allah adalah sebaik-baik pengawas. Jujur juga akan terasa nikmat jika kita berlaku jujur bersama dengan orang lain di setiap harinya. Sebagai inspirator, perlahan kita ubah jujur menjadi lifestyle. Tak perlu risau dengan istilah “jujur hancur”, keyakinan kita akan membuat “jujur mujur”, jujur akan membawa kita pada keberuntungan. Oiya, jujur jangan hanya kemarin, hari ini, atau esok saja. Jujur itu tak mengenal umur, siapapun, jujur sepanjang umur.

“Kejujuran adalah amanah,
sementara dusta adalah suatu pengkhianatan.”
(Abu Bakar Ash-Shiddiq)

Baca SelengkapnyaJujur Sepanjang Umur

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kalian Mirip Ya

© storiette.mjeducation.com
Aku punya teman, sebut saja namanya Mifta. Banyak teman yang bilang kami mirip, walau kemiripannya hanya di beberapa hal. Tapi, karena seringnya teman-teman mengatakan kami mirip, semakin lama mereka menganggap kami “anak kembar” (atau justru Doppelganger?). Anggapan “anak kembar” itu tidak hanya dari teman-teman, bahkan dari orang yang notabene masih baru dalam mengenal kami.
Dulu sewaktu aku dan Mifta menjalani KKN, pondokan kami terpisah. Suatu hari Mifta sedang pergi karena sebuah urusan. Nah, saat itu aku datang ke pondokannya. Simbah yang punya pondokan ngobrol lama denganku. Tapi semakin lama, aku semakin heran, kok manggilnya Mifta terus. Akhirnya cucunya datang dan bilang, “Mbah, ini bukan Mas Mifta. Mas Mifta baru pergi”. Dan semenjak itu, aku tambah penasaran, kenapa bisa terlihat mirip sekali >.< Untung saat dulu aku mampir ke rumah Mifta, orangtuanya nggak salah bedain anaknya sendiri :D
Pernah nggak sih punya teman, yang kata orang mirip banget denganmu? Banyak orang bilang mirip, padahal kamu sendiri bingung miripnya di bagian mana. Bagaimana perasaanmu? Sebel karena merasa dimirip-miripin? Atau justru senang karena ada orang yang mirip? Anyway, fenomena miripnya seseorang dengan orang lain memang banyak ditemui, salah satunya aku rasain sendiri. Tapi, tahu nggak sih apa yang sebenarnya menyebabkan hal itu terjadi? Kenapa seseorang bisa mirip dengan orang lain, padahal mereka bukan saudara? Mungkin ini bisa menjawab rasa penasaran yang ada..........

DNA / GEN MIRIP
Sel manusia tersusun atas DNA. Pada dasarnya, DNA mempunyai struktur yang terdiri dari Fosfat, Deoksiribosa, dan Asam nukleat. Asam nukleat mempunyai 4 macam, yaitu A (Adenin), G (Guanin), C (Sitosin), dan T (Timin). Yang paling mempengaruhi struktur DNA adalah susunan asam nukleatnya. Susunannya bisa AGTGAGTG, ACTGCAGT, atau milyaran kemungkinan yang lain. Susunan DNA yang seperti itu akan mempengaruhi “instruksi” kepada asam amino pembentuk wajah. Karena perbedaan DNA hanya dipengaruhi oleh 4 asam nukleat itu, bisa saja susunannya mirip dengan DNA orang lain (tidak mungkin sama jika bukan saudara kandung). Nah, bayangkan saja ada 7 milyar lebih penduduk bumi, pasti ada beberapa orang yang mirip dengan kita (kata orang, manusia punya 7 “kembaran”)[1].
FYI, susunan asam nukleat itu yang digunakan pada tes DNA. Jika susunan asam nukleat DNA uji mendekati 100% kemiripannya dengan DNA sampel, berarti besar kemungkinan mereka mempunyai hubungan saudara sedarah.

KESAMAAN PENAMPILAN atau HAL YANG DISUKAI
Si A punya jambang yang lebat, begitu juga si B. Kemudian orang bilang mereka mirip. Kasus seperti ini sering sekali terjadi. Ketika ada dua orang mempunyai kesamaan penampilan atau hal yang disukai, orang di sekitar menganggap mereka mirip. Seperti aku dan Mifta. Kami memakai kacamata yang modelnya hampir mirip, potongan rambut juga sedikit mirip. Itu dari penampilan. Dari segi hobi, kami suka futsal, juga suka ngobrol nggak jelas. Bahkan kadang jalan pikiran kita sama, walau kadang banyak absurd-nya. Mungkin dari beberapa hal itu yang menyebabkan kami dianggap “anak kembar”. Tapi jangan anggap semua orang yang punya kesamaan hobi sebagai “anak kembar”. Nanti pemain sepakbola bingung bedain mana kawan dan lawan.
Nb: Kesamaan penampilan juga terlihat dari seorang bintang iklan “minuman penolak angin” dan presiden suatu negara di Asia Tenggara.

KESENGAJAAN
Banyak orang terobsesi untuk menjadi sama dengan tokoh atau artis idolanya, mulai dari hobi sampai penampilan. Bahkan yang ekstrim, sengaja menjalani beberapa kali operasi plastik supaya wajahnya mirip dengan tokoh idola. Seorang pemuda di Filipina, dikabarkan rela menjalani 23 kali operasi demi mempunyai wajah sama dengan Superman[2]. Ini hanya salah satu contoh. Masih banyak di luar sana, orang-orang yang terobsesi untuk mirip dengan idolanya.

MEMBAYANGKAN ORANG LAIN
Untuk hal yang satu ini, mungkin saja terjadi ketika kita sedang terbayang-bayang wajah orang lain, terlebih orang yang sangat spesial. Contoh kasus ketika si A melihat seorang gadis di jalan. Saat gadis itu tersenyum, si A merasa gadis itu mirip si B. Padahal orang lain belum tentu sependapat. Nah, mungkin saja ketika si A melihat gadis itu, dia sedang terbayang-bayang wajah si B. Atau mungkin juga senyum si B mirip dengan senyum gadis itu. Ini tergantung persepsi dari masing-masing orang.
Nb: Apakah seseorang yang sedang jatuh cinta, akan melihat setiap orang mirip dengan kekasihnya?

JODOH
Jodoh dalam hal ini disempitkan menjadi kekasih, entah kekasih sementara atau kekasih dalam rumah tangga. Kata seorang kakak senior, “Jodoh itu adalah seseorang atau sesuatu yang membawa kebaikan saat kita bertemu dengannya”. Kebaikan ini akan membawa kebahagiaan bagi pasangan kekasih yang telah lama hidup bersama. Kebahagiaan ini akan terpancar dari wajah atau ekspresi pasangan tersebut. Ekspresi dari wajah inilah yang menyebabkan interaksi dan komunikasi antara pasangan, yang kemudian membentuk sisi dan guratan-guratan di wajah[3]. Kemiripan ini bisa terlihat ketika mereka sedang tersenyum atau tertawa. Kemiripan ini akan semakin terlihat jika pasangan selalu bahagia. Pernah lihat pasangan tak bahagia yang punya kemiripan wajah?
Ada juga penelitian yang menyebutkan kemiripan DNA-lah yang membuat pasangan menemukan jodohnya[3]. Kemiripan ini (tak selalu kesamaan wajah, bisa juga kesamaan hobi) yang mungkin membuat pasangan saling tertarik. Atau karena perempuan adalah potongan tulang rusuk dari laki-laki, jadi DNA mereka mirip? Apapun itu, jodoh adalah rahasia Allah. Berdoa saja, dan serahkan jodoh kepada-Nya.

So, adakah teman yang mirip denganmu? Kalau ada, yang manakah penyebabnya? Kalau temanmu itu lawan jenis, bisa jadi itu calon jodohmu. (^^)


Referensi:
[1] Benarkah Manusia Punya 7 Kembaran, Mitos atau Fakta?
[2] Demi Mirip Superman, Pria Ini Jalani 23 Operasi
[3] Fenomena Wajah Pasangan yang Mirip, Mitos atau Fakta?
Baca SelengkapnyaKalian Mirip Ya

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Jangan Ambil Dia Dariku

© mymoen.wordpress.com
Punya teman dekat itu rasanya pasti super duper menyenangkan. Sedang sedih atau bahagia, mau badmood ataupun goodmood, selalu ada orang yang bisa diajak ngobrol, bertukar pikiran. Apalagi jika teman itu sudah dianggap sebagai seseorang yang spesial, lihat wajahnya dari jauh pun hati sudah terasa adem. Tak berjumpa rasanya hampa, saat bertemu muka tak bisa berkata-kata. Ah, otak dan hati kadang tidak sinkron.
Teman dekat atau seseorang yang spesial, sebut saja “si dia”, terkadang secara sepihak kita klaim sebagai “ini milikku”. Padahal tak ada batasan seseorang mau berteman dengan siapapun. Pernahkah ada seseorang yang membicarakan tentang si dia di hadapanmu dan orang itu tertarik dengan si dia? Apa yang dirasa? Hati terasa sesak? Atau biasa saja? Mungkin ego ini terlalu besar untuk sekadar berkata “aku tak apa kok”.
Sebenarnya apa sih yang menyebabkan kita seakan tak rela jika si dia “diambil” oleh orang lain? Ini jawabannya.......

SUKA
Saat kita suka dengan si dia, seakan setiap waktu ingin selalu bertemu dengannya. Jika ada orang lain yang juga suka, hati kecil kita seakan tak rela untuk membiarkannya. Seperti saat sedang kuliah, kita sangat suka untuk duduk di baris ketiga dari depan. Apapun kuliahnya, pokoknya harus duduk di baris itu. Jika suatu saat ada orang lain yang suka dengan baris itu dan duduk di sana, ada perasaan tak rela. Ingin sekali mengusir orang itu, tapi itu bukan bangku milik kita. Pada akhirnya, hanya bisa bersabar.
Tapi, apakah hanya karena rasa suka lalu membuat kita egois seperti itu? Tidak. Perasaan tak ingin kehilangan akan semakin kuat, jika kita telah lama mendapatkan..........

PERHATIAN
Perhatian dari si dia? Iya, tepat sekali. Si dia yang selalu ada untuk kita, selalu dekat dengan kita, secara tak langsung akan kita anggap sebagai perhatian. Wajah seriusnya saat mendengarkan kita bicara dan kebaikan hatinya saat kita mengalami kesusahan, adalah sedikit bentuk perhatiannya. Lalu ketika ada orang lain yang mendapat perhatian dari si dia, hati terasa sesak. Rasanya ada yang hilang. Tapi sekali lagi, hanya bisa bersabar.
Tak hanya perhatian, perasaan tak ingin kehilangan akan bertambah karena ini...........

INGIN MEMILIKI
Jika merasa suka, maka kita ingin memilikinya. Jika si dia terus bersama kita, maka perhatiannya tak akan terbagi dengan orang lain. Seperti saat suka dengan sepatu di toko, kita ingin memilikinya. Apapun caranya seakan pantas untuk dilakukan. Tapi ketika ada orang lain yang juga suka dan ingin memiliki sepatu itu, kita tak mungkin untuk melarangnya. Pada akhirnya, jika tak berhasil memilikinya, kita hanya bisa bersabar.
Suka dengan si dia dan ingin mendapat perhatian yang penuh darinya, akan munculkan rasa ingin memiliki. Tapi, apakah hanya itu? Masih ada, yaitu.........

TAKUT
Takut jika nanti si dia tak bahagia saat bersama orang lain, takut jika nanti si dia sakit dan tak ada yang peduli, juga takut nanti si dia jadi kesepian, adalah beberapa perasaan takut yang mungkin muncul jika si dia “diambil” orang lain. Dengan berkurangnya frekuensi perjumpaan dengan si dia, kita tak bisa sepenuhnya tahu yang dia rasakan. Dan pada akhirnya, hati terasa tak tenang.
Setelah 4 hal di atas, ada satu hal terakhir yang menyebabkan kita tak rela si dia “diambil” orang lain, yaitu.........

CINTA
Karena cinta, orang akan berkorban tanpa peduli apa akibatnya. Karena cinta juga, si dia akan lebih penting daripada diri sendiri. Cinta terkadang hadir dari rasa suka. Cinta hadir karena perhatian yang tulus dari si dia. Dan jika ada orang bilang “cinta tak harus memiliki”, itu bohong. Cinta itu harus memiliki, cinta itu harus selalu dekat dengannya. Jika tak memiliki, bagaimana kita bisa cinta?
Lalu, cinta akan hadir karena ketakutan kita. Takut jika si dia terjadi apa-apa, takut si dia berduka, juga takut si dia marah kepada kita. Itulah yang disebut peduli.
Cinta adalah sesuatu yang alamiah hadir di hati setiap manusia. Tak ada daya untuk mematikannya. Yang bisa dilakukan hanya menjaga cinta itu supaya tidak merusak hati. Serahkan saja cinta itu kepada Allah, biarkan Allah yang memeramnya hingga matang pada waktunya. Dan jika kita tak rela orang lain “mengambil” si dia dari sisi kita, bersabarlah. Gunung tak akan lari ke mana, jodoh pun tak akan tertukar dengan orang di samping kita. Ingat, mungkin saja si dia akan pergi dari kita, tapi Dia Yang Maha Segalanya akan tetap bersama kita.
Baca SelengkapnyaJangan Ambil Dia Dariku

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Sahabat, Aku Bangga Padamu

© suryarahadianto.wordpress.com
Suatu kali kutuliskan kisahmu dalam sebuah cerpen. Kisah hidup yang sederhana, tapi begitu menyentuh dan bermakna. Pernah juga kujadikan prinsip-prinsip hidupmu sebagai bahan perbincanganku dengan adik angkatan di kampus. Prinsip hidup yang mungkin sama dengan beberapa orang. Tapi, ada rasa yang begitu “jleb” ketika kau yang mengatakannya. Beberapa kali juga, aku menjadikanmu contoh betapa hebatnya kuasa Allah. Jatuh-bangun kaulalui,  tapi tak sekalipun kaumenggugat Sang Pencipta. Teman, aku bangga untuk menceritakan kehebatanmu. Teman, kuharap kau tak keberatan kisahmu kubagi dengan dunia.
“Teman” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti orang yang menjadi pelengkap atau orang yang melakukan sesuatu bersama-sama[1]. Aku lupa kapan tepatnya kita bertemu pertama kali. Yang pasti sejak saat itu, aku mulai mengenalmu, bahkan lebih dari aku mengenal diriku sendiri. Kelebihan dan kekurangan diri tak ragu untuk kita bagi. Ya, itu karena kita yakin, kita ada untuk saling menguatkan. Kita akan saling melengkapi. Kelemahanku dengan kelebihanmu, begitu juga sebaliknya.
Waktu pun terus berlalu, suka-duka kita bagi tanpa ragu. Mulai dari pengalaman manis saat kita juara lomba penelitian, hingga yang paling pahit saat kita adu argumen tanpa saling mengalah. Seingatku, tiga hari kita tak saling sapa. Ah, mungkin sejak itu aku mulai memanggilmu sahabat. Ya, karena sahabat selalu ada ketika kita sedang senang, bahkan saat sedih, sahabat akan datang tanpa diundang. Berkali-kali kautahu kalutnya hatiku. Entah dari mana, padahal wajahku tak pernah menunjukkan itu.
Sendiri membuat manusia lebih banyak mengeluarkan hormon stress, meningkatkan resiko bunuh diri, dan mengurangi kualitas tidur (Inspire’s Minimagz #25)[2]. Karena itulah, aku sangat bersyukur Allah telah menghadirkanmu sebagai sahabat. Lewat canda-tawamu, sejenak aku dapat melupakan gundah. Lewat kehangatan kata-katamu, kaubimbing aku bangkit. Walau aku tahu, terkadang hatimu lebih berduka daripada hatiku.
Kini, kita telah beranjak dewasa. Kita telah punya jalan masing-masing untuk menggapai cita-cita. Mungkin tak lama lagi, kita akan saling mengucap “selamat jalan”. Mungkin tak lama lagi, kau akan berjumpa teman baru. Apapun masa depan kita nanti, aku tetap bersyukur telah berjumpa sahabat sepertimu. Apapun yang terjadi nanti, kita ada untuk saling menguatkan. Ya, itulah sahabat.
Banyak kisah yang telah kita lalui. Tapi hingga sekarang, entah kenapa aku masih cukup malu untuk mengatakannya, mengatakan kalimat “Sahabat, aku bangga padamu”. Atau mungkin aku terlalu angkuh? Yang pasti untuk sekarang, aku hanya bisa berbagi kehebatanmu kepada dunia. Aku suka ketika orang lain bersemangat setelah kuceritakan kisah hidupmu. Aku bahagia ketika prinsip hidupmu menginspirasi orang lain. Kuceritakan kehebatan dirimu karena aku bangga padamu. Sahabat, terima kasih untuk pelajaran hidup yang kaubagi. Kelak akan kukatakan kepadamu, “Sahabat, aku bangga padamu”. Kelak sebelum waktu memisahkan kita.

Referensi:
[1] Teman
[2] Firstly Friendstastic
Baca SelengkapnyaSahabat, Aku Bangga Padamu

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS