RSS

Sistem kadang berjalan apa adanya, kita tak pernah terpikir untuk mengubahnya. Sistem adalah sesuatu yang membantu, pembantu yang berkuasa. Dunia adalah sistem itu. Sejenak berpikir kritis, dunia yang kelam perlahan beranjak estetis.

Wajahmu Goyahkan Hatiku

© mistanazri90.blogspot.com
Siapa sih manusia di dunia ini yang nggak punya wajah? Pasti semua punya, kecuali para slender man. Wajah adalah salah satu bagian tubuh yang sangat berguna. Buat apa? Ya buat ngenalin orang. Bisa sih ngenalin orang dari lihat kaki, tangan, atau bentuk perutnya. Tapi kurang etis, nggak sopan. Paling masuk akal ya lihat wajahnya.
Kenapa wajah tiap orang berbeda, sehingga kita bisa membedakan si ini dan si itu? Walaupun anak kembar, tapi pasti ada sedikit bagian yang membedakan dengan kembarannya yang lain. Ini dikarenakan susunan DNA tiap manusia berbeda, sehingga susunan asam aminonya juga berbeda. Nah, karena wajah, juga bagian tubuh lain, dibentuk oleh asam amino, jadi ya bentuk wajah tiap orang berbeda. Maka dari itu, kita bisa ngenalin tiap-tiap orang.

Wajah, pada kasus tertentu, dapat menimbulkan efek psikologis yang cukup mengganggu. Setidaknya ini yang pernah aku rasakan. Ini terjadi saat hari pertama aku masuk Sekolah Dasar (SD). Seperti anak pada umumnya yang punya rasa ingin tahu berlebih, aku pandangi wajah temanku satu per satu, sambil menghapal nama mereka. Hingga tiba pandanganku terpaku pada salah satu teman gadis, “yang tercantik di kelas” begitulah pikiranku saat itu. Pandanganku tak beralih hingga dia keluar kelas, berlalu, dan menghilang. Dan selama hari itu, terkadang kelebatan wajahnya merusak konsentrasiku.
Keesokan harinya pun, hal kemarin terulang kembali. Tiap memandang wajahnya, konsentrasiku rusak. Apapun yang aku kerjakan, pasti tertunda. Aku akui, aku kepikiran wajahnya. Dia yang manis, dia yang cantik. Ya, ini pikiranku saat itu. Pikiran anak SD. Hari pun terus berlalu, pelan-pelan kuhalangi keinginanku untuk memandang wajahnya. Pelan-pelan kukuatkan hati. Dan, pada akhirnya hatiku tetap tak mampu.

Lama waktu berlalu, hal yang hampir serupa kembali terjadi. Saat itu hari pertama masuk Sekolah Menengah Pertama (SMP). Sebagaimana terjadi di semua sekolah, hari pertama pasti diisi dengan perkenalan. Satu per satu memperkenalkan diri, hingga tiba giliran seorang gadis berkerudung putih maju. Wajahnya tak terlalu cantik, tapi manis untuk dipandangi. Saat itu aku belum sadar apa yang akan terjadi. Tapi tak berselang lama, senyum di wajahnya mengganggu pikiranku. Ah, seperti 6 tahun lalu, walau gadis yang berbeda.
Selayaknya anak ingusan yang perlahan menginjak puber, ada rasa tertarik kepadanya. Ada keinginan untuk memandang wajahnya. Tapi konsekuensinya, konsentrasiku harus terganggu. Apa yang aku kerjakan, menjadi kurang fokus. Seperti saat aku SD, kucoba untuk menguatkan hati. Perlahan kucoba menghapus bayangan wajahnya. Dan pada akhirnya, aku tetap tak mampu.

Kini, masa remaja telah kulewati, level kuliah telah kupijak. Aku telah belajar sebuah pelajaran penting, “Jika hatimu masih lemah, jangan memandang wajah seorang gadis terlalu lama. Itu berbahaya!”. Semenjak masuk Sekolah Menengah Akhir (SMA), aku tak mau kejadian “pandangan pertama” itu terulang kembali. Sudah cukup efek psikologis itu menyerang. Perlahan kucoba menahan pandanganku. Sehari, sepekan, sebulan, hingga bulan datang bergantian, hatiku mulai tertata. Pikiranku bisa fokus untuk pelajaran. Yah, mungkin untuk beberapa momen, hatiku menjadi lemah. Tapi, anyway, setidaknya sudah lebih baik dan hatiku lebih tenang dari 2 level sekolah sebelumnya.
Sekarang, di saat hatiku lebih kuat, aku merasa menahan pandangan sangatlah penting. Walau mungkin ada saatnya aku khilaf memandang wajah seorang gadis -agak- terlalu lama, saat itu juga kukuatkan kembali hatiku. Tapi salah nggak sih kalau aku justru menyalahkan gadis itu, kenapa wajahnya terlalu manis? Apapun itu, jika ingin hidup lebih nyaman, tahanlah pandangan. Selain itu, juga bisa bikin pikiran lebih fokus, nggak kepikiran wajahnya terus. Dan yang lebih penting, nggak dapat marah dari Sang Penguasa Alam.

Hei gadis, tahukah kamu, kalau terkadang wajahmu goyahkan hatiku? Oke, mari kita tundukkan kepala dan menahan pandangan kita bersama.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment