RSS

Sistem kadang berjalan apa adanya, kita tak pernah terpikir untuk mengubahnya. Sistem adalah sesuatu yang membantu, pembantu yang berkuasa. Dunia adalah sistem itu. Sejenak berpikir kritis, dunia yang kelam perlahan beranjak estetis.

Epilog di Awal Cerita


              Kata orang, hari ini cerah. Kata mereka, hari ini indah. Memang begitulah adanya. Aku duduk di sini, di hadapanmu. Aku, kamu, dia, dan mereka. Kita bersama memulai cerita ini dengan kehangatan. Setidaknya itu yang kurasa hingga saat ini, sebelum awal cerita ini dimulai dengan epilog.
                Aku tahu cerita ceria kita tak bisa ditulis di lembaran kertas yang putih. Sang penyair kondang pun mungkin akan menyerah untuk mencoba menuliskannya. Tawa kita, yang selalu kita bawa, hanya bisa dituliskan di awan yang berarak. Berarak tak tentu yang pasti berpola indah untuk dirasa. Cerita-cerita kita dalam butiran-butiran hari, sebelum cerita ini diisi dengan epilog.
                Seperti kata orang, kata-kata itu susah dirangkai. Tepat, susah juga untuk dipahami. Mungkin memang kita punya frekuensi yang berlainan, tak saling berinterferensi. Tapi yang ajaib, ketika waktu sedang berpihak, kita akan saling beresonansi, kita saling dukung. Aku tahu kita bisa karena biasa. Aku pun tahu kita belum bisa biasa bersama. Masih banyak celah untuk angin sepoi yang perlahan munculkan gemerisik. Perlahan kita terusik, cerita kita mulai tak apik, seperti cerita yang mulai menginjak epilog.
              Hingga hari ini ketika kamu dan dia saling bertemu. Entah seperti apa awalnya, tapi aku tahu akhirnya. Dia mulai bercerita, cerita-cerita yang sebenarnya tak ingin dia ceritakan. Kamu dan dia yang berselisih karena aku, atau kita. Hari ini ketika hujan mulai turun, begitu juga hujan dari matanya. Hingga hari ini, mungkin besok, atau mungkin lusa, selagi epilog belum berakhir.
               Cerita kita sejenak terhenti, bukan berakhir. Aku akan lebih sering mendengarkan cerita tentangmu dari dia, cerita tentang kita yang kamu ceritakan. Coba sejenak kita nilai cerita kita. Ya, mungkin nilai 8 dari 10. Belum sempurna kan? Tentu, kita akan segera menyempurnakannya. Seperti yang dia inginkan, aku ingin kita kembali bercerita bersama. Tawa kita, yang selalu kita bawa, hanya kita yang mampu melukiskannya kembali. Mungkin sekarang kita terhenti karena epilog di awal cerita ini, tapi pasti kita akan segera memulai cerita kita kembali dengan prolog menawan, klimaks di awan, dan epilog kenangan. Seperti yang aku, dia, dan mereka inginkan, begitu juga kamu.
Baca SelengkapnyaEpilog di Awal Cerita

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Our Life is Chemistry


Life is chemistry, there is no life without chemistry
(Prof. M. Utoro Yahya – Dosen Kimia UGM)

    


               Sekilas kalimat tersebut tampak berlebihan. Hidup adalah kimia? Benarkah? Mungkin bagi sebagian orang, hidup itu adalah sesuatu yang tak bisa digambarkan dengan satu kata, namun bagi sebagian orang yang menekuni ilmu kimia, hidup itu adalah kimia. Tubuh, makanan, minuman, dan apa yang ada di sekitar kita adalah kimia. H2O, O2, protein, mineral, juga fotosintesis. Kimia adalah model sederhana dari kehidupan yang tentu sangatlah kompleks.
           Kehidupan itu seperti apa? Secara sederhana, kehidupan itu ada tangis, canda, tawa, masalah, konflik, suka-duka, keruwetan, dan seabrek faktor pelengkap yang lain. Secara sederhana pula, setumpuk hal tadi dapat ditemui di dalam kimia. Seseorang dapat menangis saat pertama kali berkenalan dengan kimia. Canda dan tawa selalu hadir ketika plesetan kata muncul dari Tabel Sistem Periodik Unsur. Masalah dan keruwetan adalah hal umum saat menentukan sebuah mekanisme suatu reaksi. Konflik perebutan elektron tiap atom dalam senyawa adalah hal biasa. Suka-duka karena hasil reaksi yang indah serta kaget karena tumpahnya larutan adalah pengalaman berharga.
                 Harta bisa dianalogikan sebagai elektron. Elektron akan terus beredar kepada siapa saja yang membutuhkan, seperti harta kita yang hanya titipan. Memberi adalah salah satu cara untuk mendapatkan sesuatu. Seperti atom Hidrogen yang biasa memberikan elektronnya ke atom lain, ada saatnya dia mendapatkan sebuah elektron, dan itu adalah keadaan yang sangat istimewa setelah apa yang dia berikan. Ada juga senyawa kompleks. Sifat senyawa ini sangat beragam tiap jenisnya tergantung penyusun dari senyawa tersebut. Kompleks [CoF6]3- dan [Cu(NH3)4]2+ tentu mempunyai sifat yang berbeda, seperti kehidupan yang pastinya berinteraksi dengan berbagai macam orang.
                Sifat istiqomah pun dapat dianalogikan seperti prinsip Buffer. Ibadah baiknya stabil, jika harus turun, penurunannya juga tak boleh banyak. Tapi kenaikan adalah hal yang wajib dicapai. Reaksi fusi dari nuklir juga dapat digunakan untuk menggambarkan keuntungan dari memberi dan waqaf. Sedikit hal yang kita berikan untuk waqaf akan menghasilkan sesuatu yang sangat besar untuk kita yaitu pahala yang terus mengalir. Reaksi berantai istilahnya. Ada juga analogi untuk jodoh. Setiap reaksi mempunyai kecepatan atau kinetika yang berbeda. Begitu juga dengan jodoh yang datangnya tak diketahui waktunya, bisa cepat yaitu orde 2, atau bisa juga orde 0 yang waktunya lambat.
                Model sederhana dari kehidupan, begitulah kimia. Tak melulu keruwetan dan keseriusan, canda pun dapat hadir dari kimia. Seperti senyawa Besi Bromium Iodida yang disusun dari unsur Fe-Br-I. Ya, itu adalah plesetan sebuah nama karena senyawa itu memang belum ada. Namamu juga bisa diplesetkan menjadi senyawa kimia?
                 Plesetan lucu lainnya adalah Natrium Silikat merupakan nama kimia dari nasi. Ya, karena Natrium adalah Na dan Silikat adalah Si, NaSi. Begitu juga dengan nama kimia dari minyak, yaitu B2M. Tak tahu artinya? Sederhana, B2M adalah BBM atau istilah minyak itu sendiri.
               Bukan rahasia lagi bahwa tujuan saintis mengembangkan ilmu adalah untuk lebih mensyukuri kehidupan dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta ilmu. Kimia adalah salah satu ilmu yang secara perlahan membawa kita menemukan hakikat dari kompleksnya hidup. Secara nyata pula kimia dapat mendekatkan kita kepada Sang Pencipta karena hal-hal tentang kimia banyak diulas di dalam Al Qur’an, seperti besi di dalam surah Al Hadiid.
               Hidup kita adalah kimia. Kimia adalah cara untuk mengungkap misteri yang akan tetap misteri (kata seorang dosen Kimia), seperti hidup yang selalu menjadi misteri. Chemistry is still be chemystery. Apa yang terlihat sekarang mungkin hanyalah topeng semata, topeng untuk memperindah persepsi. Kehidupan akan selalu kompleks untuk dijalani. Itu karena…….

Kehidupan nyata tak seindah warna aslinya

(Endang Astuti – Dosen Kimia UGM)
Baca SelengkapnyaOur Life is Chemistry

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS