RSS

Sistem kadang berjalan apa adanya, kita tak pernah terpikir untuk mengubahnya. Sistem adalah sesuatu yang membantu, pembantu yang berkuasa. Dunia adalah sistem itu. Sejenak berpikir kritis, dunia yang kelam perlahan beranjak estetis.

5 Agustus 2011

Ada apa dengan tanggal 5 Agustus 2011? Hari itu bertepatan dengan tanggal 5 Ramadhan 1432 H. Sebenarnya sih hari itu biasa-biasa aja, hanya ada rencana untuk buka bersama dengan kedua sahabatku Erwin Kurniawati dan Asmarachma Mita Maula, dengan bosnya (yang nraktir) yang paling tua diantara kami :D

Tempat yang kami pilih untuk buka bersama adalah tempat makan di daerah Tamansiswa. Kalau hari biasa sih sepi, tapi begitu bulan Ramadhan pasti rame. Untung aku dan Mbak Erwin datang tepat waktu jadi masih bisa milih-milih tempat yang belum di-booking. Kami langsung pesan 3 paket makan. Waktu itu Mita nyusul dari kampus karena jadi panitia ospek.

Adzan Maghrib berkumandang, langsung kami santap ayam bakar dengan sambalnya yang hot banget. Biasa lah, makannya juga sambil ngobrol-ngobrol. Harus diakui sih, aku agak dicuekin sama mereka soalnya yang diobrolin seputaran kampus mereka, maklum lah mereka sekampus. Ya aku nikmatin makananku aja sepuas-puasnya. Selesai makan, langsung bayar, dan bawa pulang beberapa dos ayam juga, langsung menuju masjid yang kebetulan ada di depan tempat makan itu.

Ternyata dua teman saya ini lagi nggak solat, oke deh saya solat sendirian. Setelah itu Mita ngajakin pergi, nyari tempat buat foto-foto katanya. Kemana nih kemana nih? Pada bingung nentuin tempat. Akhirnya jatuhlah pilihan yaitu di Alun-Alun Kidul. Maklum disana kalau malem rame, banyak sepeda gandeng sama becak kayuh yang dihiasi lampu kerlap-kerlip. Dan kami langsung capcus kesana.

Setelah parkir kami langsung jalan-jalan. Tertariklah kami nyewa salah satu kendaraan yaitu becak kayuh yang penuh dengan lampu kerlap-kerlip. Harus diakui walaupun rumahku deket banget dari Alun-Alun Kidul tapi ini pertama kalinya juga aku maen becak kayuh. Setelah tawar-menawar dengan abangnya dapatlah kami harga 30 ribu untuk 3 kali putaran alun-alun. Ada dua pasang pedal, satu setir, dan salah satu dari kami harus nyetir sambil ngayuh pedalnya. Putaran pertama yang nyetir Mita, aku ngayuh dan duduk di sebelahnya, sementara Mbak Erwin duduk di depan sendiri bebas menikmati pemandangan malam (kayak ndoro). Putaran kedua formasi masih tetap sama. Putaran ketiga formasi mulai berubah. Giliranku yang bertugas sebagai pengemudi utama (nyetir+ngayuh), sebagai pengayuh kedua Mbak Erwin, dan Mita gantian duduk di depan. Aku kikuk banget nyetirnya, malahan hampir nabrak mobil dan nabrak orang, hahaha. Tiga putaran selesai. Jangan salah, capek juga lho ngayuh 3x putaran full, serasa betisnya udah kayak tukang becak beneran :D

Kemudian kami putuskan untuk cari yang anget-anget, yaitu wedang ronde. Kami duduk lesehan di pinggir alun-alun. Sempat kami dihampiri pengamen 2x, entah karena saking lamanya duduk disitu. Tak lupa lah pasti ada sesi foto-fotonya disitu, tiga-tiganya narsis sih dasarnya. Minum ronde selesai, bayar, dan kami jalan-jalan di lapangan rumput alun-alun. Ngapain? Ya jelas foto-foto lagi. "Mumpung baterai kameranya masih penuh", kata Mita. Sekitar jam 19.45 kami putuskan untuk pulang ke rumah.

Seneng banget rasanya malam itu. Ya walaupun cuma makan bareng, maen bareng, foto-foto, tapi kalau dilakukan bareng sahabat pasti rasanya menyenangkan dan mengesankan. Tapi gara-gara itu aku jadi nggak bisa ikut solat tarawih berjamaah deh, kehilangan pahala (yang ini jangan ditiru). Intinya malam itu perut kenyang dan galau hilang :)

Mita - Aku - Mbak Erwin :)
Baca Selengkapnya5 Agustus 2011

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS