© |
Aku punya teman, sebut saja
namanya Mifta. Banyak teman yang bilang kami mirip, walau kemiripannya hanya di
beberapa hal. Tapi, karena seringnya teman-teman mengatakan kami mirip, semakin
lama mereka menganggap kami “anak kembar” (atau justru Doppelganger?). Anggapan
“anak kembar” itu tidak hanya dari teman-teman, bahkan dari orang yang notabene masih baru dalam mengenal kami.
Dulu sewaktu aku dan Mifta menjalani
KKN, pondokan kami terpisah. Suatu hari Mifta sedang pergi karena sebuah
urusan. Nah, saat itu aku datang ke pondokannya. Simbah yang punya pondokan
ngobrol lama denganku. Tapi semakin lama, aku semakin heran, kok manggilnya
Mifta terus. Akhirnya cucunya datang dan bilang, “Mbah, ini bukan Mas Mifta.
Mas Mifta baru pergi”. Dan semenjak itu, aku tambah penasaran, kenapa bisa
terlihat mirip sekali >.< Untung saat dulu aku mampir ke rumah Mifta,
orangtuanya nggak salah bedain anaknya sendiri :D
Pernah nggak sih punya teman,
yang kata orang mirip banget denganmu? Banyak orang bilang mirip, padahal kamu
sendiri bingung miripnya di bagian mana. Bagaimana perasaanmu? Sebel karena
merasa dimirip-miripin? Atau justru senang karena ada orang yang mirip? Anyway, fenomena miripnya seseorang
dengan orang lain memang banyak ditemui, salah satunya aku rasain sendiri. Tapi,
tahu nggak sih apa yang sebenarnya menyebabkan hal itu terjadi? Kenapa seseorang
bisa mirip dengan orang lain, padahal mereka bukan saudara? Mungkin ini bisa
menjawab rasa penasaran yang ada..........
DNA / GEN MIRIP
Sel manusia tersusun atas DNA. Pada
dasarnya, DNA mempunyai struktur yang terdiri dari Fosfat, Deoksiribosa, dan Asam
nukleat. Asam nukleat mempunyai 4 macam, yaitu A (Adenin), G (Guanin), C
(Sitosin), dan T (Timin). Yang paling mempengaruhi struktur DNA adalah susunan
asam nukleatnya. Susunannya bisa AGTGAGTG, ACTGCAGT, atau milyaran kemungkinan
yang lain. Susunan DNA yang seperti itu akan mempengaruhi “instruksi” kepada
asam amino pembentuk wajah. Karena perbedaan DNA hanya dipengaruhi oleh 4 asam
nukleat itu, bisa saja susunannya mirip dengan DNA orang lain (tidak mungkin sama
jika bukan saudara kandung). Nah, bayangkan saja ada 7 milyar lebih penduduk
bumi, pasti ada beberapa orang yang mirip dengan kita (kata orang, manusia
punya 7 “kembaran”)[1].
FYI, susunan asam nukleat itu yang digunakan pada tes DNA. Jika susunan
asam nukleat DNA uji mendekati 100% kemiripannya dengan DNA sampel, berarti
besar kemungkinan mereka mempunyai hubungan saudara sedarah.
KESAMAAN PENAMPILAN atau HAL YANG DISUKAI
Si A punya jambang yang lebat,
begitu juga si B. Kemudian orang bilang mereka mirip. Kasus seperti ini sering
sekali terjadi. Ketika ada dua orang mempunyai kesamaan penampilan atau hal
yang disukai, orang di sekitar menganggap mereka mirip. Seperti aku dan Mifta. Kami
memakai kacamata yang modelnya hampir mirip, potongan rambut juga sedikit
mirip. Itu dari penampilan. Dari segi hobi, kami suka futsal, juga suka ngobrol
nggak jelas. Bahkan kadang jalan pikiran kita sama, walau kadang banyak absurd-nya. Mungkin dari beberapa hal
itu yang menyebabkan kami dianggap “anak kembar”. Tapi jangan anggap semua
orang yang punya kesamaan hobi sebagai “anak kembar”. Nanti pemain sepakbola
bingung bedain mana kawan dan lawan.
Nb: Kesamaan penampilan juga terlihat
dari seorang bintang iklan “minuman penolak angin” dan presiden suatu negara di
Asia Tenggara.
KESENGAJAAN
Banyak orang terobsesi untuk
menjadi sama dengan tokoh atau artis idolanya, mulai dari hobi sampai
penampilan. Bahkan yang ekstrim, sengaja menjalani beberapa kali operasi
plastik supaya wajahnya mirip dengan tokoh idola. Seorang pemuda di Filipina,
dikabarkan rela menjalani 23 kali operasi demi mempunyai wajah sama dengan
Superman[2]. Ini hanya salah satu contoh. Masih banyak di luar sana,
orang-orang yang terobsesi untuk mirip dengan idolanya.
MEMBAYANGKAN ORANG LAIN
Untuk hal yang satu ini, mungkin
saja terjadi ketika kita sedang terbayang-bayang wajah orang lain, terlebih
orang yang sangat spesial. Contoh kasus ketika si A melihat seorang gadis di
jalan. Saat gadis itu tersenyum, si A merasa gadis itu mirip si B. Padahal orang
lain belum tentu sependapat. Nah, mungkin saja ketika si A melihat gadis itu,
dia sedang terbayang-bayang wajah si B. Atau mungkin juga senyum si B mirip
dengan senyum gadis itu. Ini tergantung persepsi dari masing-masing orang.
JODOH
Jodoh dalam hal ini disempitkan
menjadi kekasih, entah kekasih sementara atau kekasih dalam rumah tangga. Kata seorang
kakak senior, “Jodoh itu adalah seseorang atau sesuatu yang membawa kebaikan
saat kita bertemu dengannya”. Kebaikan ini akan membawa kebahagiaan bagi
pasangan kekasih yang telah lama hidup bersama. Kebahagiaan ini akan terpancar
dari wajah atau ekspresi pasangan tersebut. Ekspresi dari wajah inilah yang
menyebabkan interaksi dan komunikasi antara pasangan, yang kemudian membentuk sisi
dan guratan-guratan di wajah[3]. Kemiripan ini bisa terlihat ketika
mereka sedang tersenyum atau tertawa. Kemiripan ini akan semakin terlihat jika
pasangan selalu bahagia. Pernah lihat pasangan tak bahagia yang punya kemiripan
wajah?
Ada juga penelitian yang
menyebutkan kemiripan DNA-lah yang membuat pasangan menemukan jodohnya[3].
Kemiripan ini (tak selalu kesamaan wajah, bisa juga kesamaan hobi) yang mungkin
membuat pasangan saling tertarik. Atau karena perempuan adalah potongan tulang
rusuk dari laki-laki, jadi DNA mereka mirip? Apapun itu, jodoh adalah rahasia
Allah. Berdoa saja, dan serahkan jodoh kepada-Nya.
So, adakah teman yang mirip denganmu? Kalau ada,
yang manakah penyebabnya? Kalau temanmu itu lawan jenis, bisa jadi itu calon
jodohmu. (^^)
Referensi:
[1] Benarkah Manusia Punya 7 Kembaran, Mitos atau Fakta?
[2] Demi Mirip Superman, Pria Ini Jalani 23 Operasi
[3] Fenomena Wajah Pasangan yang Mirip, Mitos atau Fakta?
Tweet |
0 comments:
Post a Comment