Alkisah hiduplah seorang putri dan seorang pangeran. Sang putri mempunyai tabiat yang sangat manja kepada sang pangeran. Semua yang dia inginkan harus dipenuhi oleh pangeran. Mulai dari baju-baju mewah, makanan-makanan enak, hingga perhiasan mahal. Putri juga ingin pangeran selalu ada untuknya kapan saja dia minta. Tak peduli pangeran kelelahan, mengantuk, ataupun sedang beristirahat. Sang putri meminta semua itu karena dia ingin diberi perhatian yang cukup dari orang yang dia kasihi.
Di sisi lain, pangeran mempunyai penyakit kanker otak yang cukup parah. Pangeran tak ingin memberi tahu penyakitnya kepada putri karena dua alasan. Alasan pertama karena pangeran tak ingin putri sedih dan kehilangan wajah cerianya. Alasan kedua adalah pangeran tak ingin dianggap terlalu mementingkan dirinya sendiri. Semua yang dilakukannya hanya demi putri. Demi melihat wajah putri yang selalu ceria. Walau semua itu dilakukannya dengan ikhlas, namun kadang kala dia pun merasa kewalahan menuruti permintaan putri. Terutama untuk berada di samping putri setiap saat.
Pada suatu hari putri menunggu kedatangan pangeran, namun pangeran tak kunjung datang. Menit berganti menit, hingga jam pun telah berganti. Pada akhirnya putri pun datang ke rumah pangeran dengan perasaan marah. Dia tak suka perhatian untuknya berkurang. Di rumah pangeran, putri terkejut melihat tubuh pangeran telah membujur kaku. Dia diberi tahu bahwa pangeran menderita kanker otak yang cukup parah dan sangat kelelahan karena harus selalu ada untuk putri. Mendengar itu, putri pun menangis sejadi-jadinya. Dia sangat menyesal karena terlalu egois. Dia menyesal karena terlalu memaksa pangeran untuk selalu ada di sampingnya. Namun penyesalan selalu datang terlambat. Penyesalan yang tak berguna. Semua tak dapat terulang. Semua telah berakhir. It’s over!!!
Semoga Anda dapat mengambil pelajaran dari cerita di atas. Keegoisan akan membawa keburukan bagi diri sendiri juga bagi orang lain ^^
Tweet |
0 comments:
Post a Comment