RSS

Sistem kadang berjalan apa adanya, kita tak pernah terpikir untuk mengubahnya. Sistem adalah sesuatu yang membantu, pembantu yang berkuasa. Dunia adalah sistem itu. Sejenak berpikir kritis, dunia yang kelam perlahan beranjak estetis.

Kapan Teman Jadi Keluarga?

© kvltmagz.co
Kita sebagai manusia adalah makhluk sosial, yang berarti setiap hari tak akan lepas dari interaksi terhadap sesama. Interaksi ini akan menghadirkan orang-orang yang dekat dengan kita, yaitu teman. Teman adalah orang yang selalu ada bersama kita, baik suka maupun duka. Teman juga yang terkadang bisa menggantikan kehadiran anggota keluarga. Ya, teman memang bisa kita anggap sebagai keluarga sendiri. Apalagi dalam 4 situasi seperti berikut.

CURHAT
Bagi beberapa orang, curhat adalah suatu hal yang cukup berat dilakukan. Ini dikarenakan dalam pandangannya, tak semua orang akan membuatnya nyaman bercerita, bahkan kepada ibu atau ayah. Temanlah yang bisa menggantikan peran ibu atau ayah. Teman adalah tempat curhat paling pas. Dengan nasihat lembut, teman bisa menggantikan peran ibu. Dengan ketegasannya saat mengingatkan kesalahan kita, teman bisa menggantikan peran ayah. Kamu lebih sering curhat kepada teman atau anggota keluarga?

MELAKUKAN HAL YANG DISUKAI
Seringkali kita bermain sepakbola bersama ayah, atau mungkin bermain bulutangkis bersama adik. Kadang juga kita belanja dan cuci mata bersama ibu. Jika mereka tak bisa hadir untuk melakukan hal yang disukai bersama kita, ada teman yang siap menggantikannya. Bisa saja kebiasaan teman saat bersepakbola sama dengan kebiasaan ayah, sering jatuh tanpa sebab. Bisa saja gaya smash teman mirip dengan gaya adik kita. Atau excited-nya teman saat kita ajak belanja sama persis dengan semangat belanjanya ibu. Apapun hal yang kita sukai lalu dilakukan bersama teman dengan perasaan senang, sedikit banyak dapat menggantikan kehadiran anggota keluarga.

MAKAN BERSAMA
Makan bersama teman seringkali dapat menghadirkan suasana kebersamaan dengan keluarga. Kebiasaan sendawa setelah makan, kentut yang tertahan, sisa nasi yang menempel di pipi, atau cara memegang sendok, adalah hal-hal unik yang seringkali mengingatkan kita kepada serunya makan bersama keluarga. Jika keluarga tak bisa menemani kita makan bersama, ajaklah teman. Pasti mereka sama serunya dengan makan bersama keluarga.

MERANTAU
Kata orang, merantau adalah keharusan jika kita ingin lebih sukses. Namun, merantau mempunyai banyak pertimbangan, salah satunya adalah tak adanya anggota keluarga yang menemani. Di sinilah peran teman saat merantau. Teman akan sudi membantu saat kita kesusahan. Teman akan senang jika kita ajak jalan-jalan. Susah, senang, duka, maupun suka, teman sedikit banyak dapat menghilangkan kerinduan akan hadirnya keluarga.

Selain 4 situasi di atas, ada cara ampuh untuk menjadikan teman sebagai keluarga, yaitu mengikatnya dengan ikatan resmi di depan saksi. Dengan catatan, ini teman lawan jenis. Percayalah, suka dan duka saat bersamanya menjadi teman, akan lebih terasa indah saat membangun keluarga bersamanya.
Jadi, dalam situasi seperti apa temanmu terasa seperti keluarga? Atau justru keluargamu terasa seperti teman? Yang manapun itu, teman dan keluarga adalah mereka yang dengan tulus hati selalu ada dalam situasi dan kondisi apapun. Setuju?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment