Terkadang yang namanya BAHAGIA itu cepat berlalu. Tapi yang namanya SEDIH entah kenapa sangat susah untuk dihapus. Banyak yang bilang saat kita bahagia, dunia serasa sangat indah. Sedangkan saat sedih melanda, dunia terasa sangat kelabu, kelam, seperti malam.
Mungkin pernah kita alami saat kita melihat sahabat kita bahagia dengan apa yang mereka dapat, kita juga merasakan kebahagiaan tersebut. Memang hal wajar. Namun apakah kita merasakan sedih saat sahabat kita diterpa duka? Bisa ya atau tidak.
Bahagia yang sejati adalah bahagia yang datangnya dari hati, bukan hanya dari keterpaksaan. Seperti kisah seorang anak berikut. Pada suatu hari, ada seorang anak yang melihat para sahabatnya mendapatkan hadiah dari orang tua mereka masing-masing. Saat itu adalah hari pembagian raport di sekolahnya. Para sahabat anak itu mendapat hadiah mungkin karena nilai yang mereka peroleh. Namun hanya anak itu yang tidak mendapat hadiah dari orang tuanya. Bukan karena nilainya yang tidak baik, tapi karena orang tuanya tidak mampu. Namun hal itu tidak membuat sang anak menjadi iri ataupun marah. Dia justru merasa bahagia karena para sahabatnya merasakan bahagia. Di dalam hati dia berkata, "Bahagia karena melihat orang lain bahagia itu baik, tapi akan lebih baik jika aku yang membuat mereka bahagia. Kelak suatu saat aku akan wujudkan itu".
Sahabat, selalu ada saat duka maupun suka. Selalu ada saat bahagia mapun sedih. Melalui sahabat pula kita bisa tahu siapa kita. Janganlah becermin untuk tahu siapa kita, tapi lihatlah sahabat kita. Karena sahabat kita adalah diri kita yang satu lagi. Asal dengan catatan, sahabat kita adalah sahabat sejati hidup dan mati.
Tweet |
0 comments:
Post a Comment